Mau Kemana Setelah Lulus Kuliah.
 Pertanyaan diatas sangat sering diperbincangkan oleh banyak  mahasiswa, baik secara santai maupun dalam forum-forum resmi. Pertanyaan  tersebut sangat penting untuk dijawab karena jawabannya akan menyangkut  dengan masa depan mahasiswa sendiri dan secara tidak langsung masa  depan negeri ini. Loh, apa hubungannya dengan masa depan negeri ini ??
 Coba kalian ingat-ingat kembali tentang bermacam statement  orang-orang mengenai perguruan tinggi. Menurut pandangan kebanyakan  orang (hampir seluruhnya saya rasa) perguruan tinggi itu harus bisa  menghasilkan lulusan yang mampu mendapat kerjaan dengan gaji tinggi. Nah, sekarang  coba bandingkan dengan Tri-Dharma Perguruan Tinggi; pendidikan,  penelitian, dan pengabdian, mau dimasukkan ke poin mana tujuan  orang-orang tersebut? Nampaknya sih gak ada ya.
 Berdasarkan yang saya amati terhadap teman-teman mahasiswa saya, ternyata hampir semuanya memiliki “rencana hidup” yang kurang lebih sama, khususnya setelah mereka lulus dari bangku kuliah. Rencana tersebut garis besarnya adalah :
 - Setelah lulus mereka ingin cari kerja, kerja di perusahaan top dengan gaji yang sangat besar.
- Setelah cukup lama berkerja dan cukup “kaya”, baru nikah
- Setelah itu kembali bekerja meraih karir tertinggi dan kemapanan finansial.
- Dan selanjutnya menikmati hidup dengan bergelimang harta sampai ajal menjemput.
Nampaknya gak ada yang salah dengan rencana hidup diatas.  Tapi, coba kalian renungkan kembali, renungkan dengan hati nurani dan  logika, apakah rencana tersebut tidak terlalu sederhana??
 Atau kalau mau lebay-nya sih, kenapa manusia yang merupakan suatu sistem complicated  dan terintegrasi sempurna, memiliki sejarah penciptaan dan peradaban  terhebat yang pernah ada malah memiliki suatu tujuan hidup yang  sangat-sangat sederhana. Tidakkah seharusnya kita memiliki suatu rencana  atau tujuan untuk merubah lingkungan kita, berkontribusi untuk orang  lain, bahkan memajukan bangsa ini.
 Selain itu, kenapa saya menyatakan rencana hidup diatas itu terlalu  sederhana, yaitu karena kesemuanya itu bermuara pada satu titik yaitu nafsu akan kesenangan.  Semua orang saat ini pasti bernafsu memiliki uang banyak, punya rumah  dan mobil mewah, sering bepergian ke luar negeri, dan lain sebagainya.  Kehidupan seperti itulah yang nampaknya menjadi tolak ukur keberhasilan  seseorang, yang untuk beberapa orang sampai rela melakukan hal apapun  demi kehidupan seperti itu.
 Hidup memang pilihan, dan kalau kata orang sunda sih, “Hirup aing kumaha aing”,  yang artinya hidup saya terserah saya. Oleh karena itu saya hanya bisa  memberikan perspektif dari saya pribadi mengenai hidup ini, dan  selanjutnya terserah Anda.


 






 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar
Jazakallah