Blogroll

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".
"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Pages

Senin, 18 Juli 2011

Hidup ini Hanya Untuk Kesenangan



Mau Kemana Setelah Lulus Kuliah.
Pertanyaan diatas sangat sering diperbincangkan oleh banyak mahasiswa, baik secara santai maupun dalam forum-forum resmi. Pertanyaan tersebut sangat penting untuk dijawab karena jawabannya akan menyangkut dengan masa depan mahasiswa sendiri dan secara tidak langsung masa depan negeri ini. Loh, apa hubungannya dengan masa depan negeri ini ??
Coba kalian ingat-ingat kembali tentang bermacam statement orang-orang mengenai perguruan tinggi. Menurut pandangan kebanyakan orang (hampir seluruhnya saya rasa) perguruan tinggi itu harus bisa menghasilkan lulusan yang mampu mendapat kerjaan dengan gaji tinggi. Nah, sekarang coba bandingkan dengan Tri-Dharma Perguruan Tinggi; pendidikan, penelitian, dan pengabdian, mau dimasukkan ke poin mana tujuan orang-orang tersebut? Nampaknya sih gak ada ya.
Berdasarkan yang saya amati terhadap teman-teman mahasiswa saya, ternyata hampir semuanya memiliki “rencana hidup” yang kurang lebih sama, khususnya setelah mereka lulus dari bangku kuliah. Rencana tersebut garis besarnya adalah :
  1. Setelah lulus mereka ingin cari kerja, kerja di perusahaan top dengan gaji yang sangat besar.
  2. Setelah cukup lama berkerja dan cukup “kaya”, baru nikah
  3. Setelah itu kembali bekerja meraih karir tertinggi dan kemapanan finansial.
  4. Dan selanjutnya menikmati hidup dengan bergelimang harta sampai ajal menjemput.
Nampaknya gak ada yang salah dengan rencana hidup diatas. Tapi, coba kalian renungkan kembali, renungkan dengan hati nurani dan logika, apakah rencana tersebut tidak terlalu sederhana??
Atau kalau mau lebay-nya sih, kenapa manusia yang merupakan suatu sistem complicated dan terintegrasi sempurna, memiliki sejarah penciptaan dan peradaban terhebat yang pernah ada malah memiliki suatu tujuan hidup yang sangat-sangat sederhana. Tidakkah seharusnya kita memiliki suatu rencana atau tujuan untuk merubah lingkungan kita, berkontribusi untuk orang lain, bahkan memajukan bangsa ini.
Selain itu, kenapa saya menyatakan rencana hidup diatas itu terlalu sederhana, yaitu karena kesemuanya itu bermuara pada satu titik yaitu nafsu akan kesenangan. Semua orang saat ini pasti bernafsu memiliki uang banyak, punya rumah dan mobil mewah, sering bepergian ke luar negeri, dan lain sebagainya. Kehidupan seperti itulah yang nampaknya menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang, yang untuk beberapa orang sampai rela melakukan hal apapun demi kehidupan seperti itu.
Hidup memang pilihan, dan kalau kata orang sunda sih, “Hirup aing kumaha aing”, yang artinya hidup saya terserah saya. Oleh karena itu saya hanya bisa memberikan perspektif dari saya pribadi mengenai hidup ini, dan selanjutnya terserah Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

Jazakallah