Blogroll

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".
"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Pages

Senin, 25 Juli 2011

Tips Tips Sehari Ramadhan Yang Oke

            “Marhaban ya Ramadhan” itulah yang kita ucapkan menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang penuh berkah, kemuliaan, dan ampunan. Namun, bukan hanya sekedar menyambut saja, sebagaimana yang dilakukan kebanyakan kaum muslimin. Mereka menyambut bulan Ramadhan dengan gegap gempita seraya melakukan ritual-ritual yang pada hakikatnya tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Begitulah syaitan telah memperdaya mereka. Dan setelah Ramadhan itu datang, mereka malah berleha-leha, melaksanakan puasa Ramadhan dan shalat Tarawih hanya sebagai ritual tahunan yang tidak memberikan makna dan pengaruh yang kuat dan mendalam ke dalam jiwa mereka. Tidak sedikit di antara mereka yang shaum, tapi tetap saja melakukan ghibah, mengumbar aurat, menyaksikan sinetron, drama, dan acara-acara televisi lainnya yang memantik syubhat dan syahwat. Bahkan tidak jarang kita temukan mereka yang melaksanakan shaum, tapi tidak melaksanakan shalat. Nas`alullahal ‘Afiyah.

            Karenanya, sebagai kaum muslimin yang sudah berazzam untuk beriltizam dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak selayaknya kita menyia-nyiakan bulan Ramadhan dan berleha-leha di dalamnya.

            Sejenak marilah kita renungkan perkataan sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut ini:

            “Aku tidak pernah menyesali sesuatu sebagaimana penyesalanku terhadap suatu hari yang ketika matahari terbenam, ajalku berkurang tetapi amalan shalihku kita tidak bertambah.”

            Subhanallah, demikianlah sikap salafu sholih terdahulu, semoga kita dapat meneladani jejak kebaikan mereka.

           

Tips Sehari Ramadhan yang Oke

            Daar Nasyr Nurul Islam dalam Kutaibnya (kitab kecil) yang pernah diterbitkan dengan judul ‘Al-Barnamij Al-Yaumi lish Shaimiina fi Ramadhan’ telah memuat beberapa agenda yang ideal bagi seorang muslim agar bulan Ramadhan tidak dilewati dengan kesia-siaan. Berikut akan kami paparkan kepada para pembaca tips-tips tersebut:

1.       Mempelajari kembali hukum-hukum (fiqih) yang berkaitan dengan shaum Ramadhan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Ini adalah persiapan yang paling utama. Sebab sebelum beramal seorang muslim mestilah berilmu terlebih dahulu. Meski pernah mempelajarinya, mengulangnya kembali tentu tidak ada salahnya. Biasanya kita mendapati hal-hal baru atau hal-hal yang sudah pernah kita baca, namun baru kali ini kita mengerti dan memahami maksud sebenarnya.

Setelah mengkaji fiqih shiyam, juga berbagai perbedaan pendapat di antara para ulama sehubungan dengan semua itu. Ada baiknya juga jika kita mengkaji hikmah-hikmah shiyam supaya kita dapat menunaikannya dengan sebaik-baiknya.

Terakhir, jika Ramadhan sudah di depan mata, kita tadabburi hadits berikut:

“Barangsiapa melaksanakan shiyam Ramadhan dengan sepenuh keimanan dan hanya mengharapkan balasan dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan juga hadits:

Sahabat Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketika aku tidur, datang dua orang kepadaku kemudian memegang lenganku dan mengajakku ke bukit yang terjal. Dua orang itu berkata: “Naiklah”. Aku katakan: “Aku tidak sanggup.” Mereka katakan: “Akan kami permudah.” Kemudian aku naik sampai ke puncak bukit, ternyata aku mendengar jeritan yang sangat keras. Aku pun bertanya: “Suara apa ini?” Mereka berkata: “Inilah jeritan penghuni neraka.” Kemudian kami pergi sampai tiba di sekumpulan orang yang tergantung di urat ketingnya (bagian antara tumit dan betis) dan robek mulutnya mengeluarkan darah. Aku bertanya: “Siapa mereka?” Jawab dua orang itu: “Mereka orang-orang yang membatalkan shiyam (tanpa alasan syar'i) sebelum tiba waktu berbuka.” (Hadits shahih riwayat Imam Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, juz 1 hal. 430; dan juga lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 3951)

2.       Agenda setelah terbitnya waktu fajar.

a)       Menjawab adzan dan membaca dzikir setelah adzan.

b)       Melaksanakan dua rakaat shalat sunnah fajar.

c)       Memperbanyak dzikir antara adzan dan iqamah.

d)       Melaksanakan shalat Shubuh berjamaah di masjid.

e)       Kemudian duduk di tempat shalat seraya membaca dzikir dan doa setelah shalat Shubuh, serta membaca dzikir pagi, atau membaca ayat-ayat Al-Qur`an.

f)         Setelah matahari terbit dengan sempurna (lebih kurang seperempat setelah terbit) maka laksanakanlah dua rakaat shalat sunnah Isyraq, dan pahalanya adalah pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. (HR. At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3.       Agenda setelah keluar dari masjid di pagi hari.

a)       Tidur sebentar (dengan mengharapkan pahala dari Allah).

b)       Melaksankan shalat sunnah Dhuha.

c)       Memperbanyak dzikir sepanjang hari.

d)       Istirahat (tidur) menjelang masuknya waktu Dzuhur (qailulah).

4.       Agenda setelah masuknya waktu Dzuhur.

a)       Menjawab adzan dan membaca dzikir setelah adzan.

b)       Melaksanakan shalat sunnah Rawatib, empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat setelahnya.

c)       Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di masjid.

d)       Membaca dzikir dan doa setelah shalat Dzuhur.

5.       Agenda setelah masuknya waktu Ashar.

a)       Menjawab adzan dan membaca dzikir setelah adzan.

b)       Melaksanakan shalat Ashar berjamaah di masjid.

c)       Membaca ayat-ayat Al-Qur`an.

d)       Menghadiri majelis ilmu, atau mendengarkan taushiyah menjelang berbuka.

e)       Memperbanyak doa menjelang berbuka puasa.

f)         Memberi makan dan minum kepada orang-orang yang berpuasa.

g)       Muraja’ah hafalan Al-Qur`an menjelang ifthar.

6.       Agenda setelah terbenamnya matahari dan masuknya waktu ifthar.

a)       Menjawab adzan dan membaca dzikir setelah adzan.

b)       Membaca doa ifthar.

c)       Berbuka puasa dengan mendahulukan minum air putih, memakan kurma, atau yang manis.

d)       Melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di masjid.

e)       Melaksanakan shalat sunnah Rawatib ba’dha Maghrib.

f)         Berkumpul bersama keluarga untuk menyantap makan malam dengan penuh rasa syukur kepada Allah.

g)       Membaca dzikir sore.

7.       Agenda setelah masuknya waktu shalat Isya`

a)       Menjawab adzan dan membaca dzikir setelah adzan.

b)       Melaksanakan shalat Isya` secara berjamaah di masjid.

c)       Melaksanakan shalat sunnah Rawatib ba’dha Isya`.

d)       Melaksanakan shalat Tarawih sampai selesai secara berjamaah di masjid.

e)       Membaca ayat-ayat Al-Qur`an.

f)         Mendengarkan ceramah, kultum, dan taushiyah Ramadhan.

g)       Muraja’ah hafalan Al-Qur`an.

h)       Tidur dengan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

8.       Agenda sepertiga malam

a)       Melaksanakan shalat tahajjud tanpa witir jika sudah melakukannya bersama Imam di awal waktu.

b)       Memperbanyak membaca ayat-ayat Al-Qur`an.

c)       Makan sahur dan membangunkan keluarga untuk bersahur.

d)       Mempebanyak dzikir dan istighfar hingga masuknya waktu fajar.
Semoga dengan beberapa agenda di atas, menjadikan Ramadhan kita tahun ini lebih bermakna, dan lebih meningkat dari tahun sebelum-belumnya. Wallahu A’lam bish Shawab.

0 komentar:

Posting Komentar

Jazakallah