Blogroll

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".
"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Pages

Selasa, 07 Juni 2011

Jangan Terpancing Emosi

Diantara perkara yang bermanfaat adalah hendaknya anda mengerti, bahwa tindakan menyakiti yang dilakukan orang kepada anda, khususnya dengan kata-kata yang buruk, tidaklah membahayakan anda, bahkan justeru membahayakan diri mereka sendiri. Kecuali, jika anda sibukkan diri anda untuk terus memikirkan tindakan mereka yang menyakiti itu dan anda izinkan ia untuk menguasai perasaan dan emosi anda. Maka, saat itulah akan membahayakan anda, sebagaimana membahayakan mereka juga. Namun, jika anda anggap angin lalu, tidaklah hal itu membahayakan anda sedikitpun.

ARAHKAN PIKIRAN KE SESUATU YANG BERMANFAAT DI SISI KEHIDUPAN RELIGI MAUPUN DUNIAWI.
Ketahuilah, bahwa hidup anda itu mengikuti alur pikiran anda. Jika pikiran-pikiran anda itu mengarah kepada hal-hal yang bermanfaat bagi anda di sisi kehidupan religi maupun duniawi, maka kehidupan anda adalah kehidupan yang indah lagi bahagia. Namun, jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah sebaliknya.

MENATA HATI UNTUK MENGHARAP PAHALA ILAHI DALAM BERBUAT KEBAJIKAN.
Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk mengusir kegundahan adalah hendaknya anda menata hati untuk tidak meminta ucapan terima kasih atau imbalan kecuali dari Allah. Jika anda berbuat baik untuk orang yang mempunyai atau yang tidak mempunyai hak atas diri anda, sadarilah bahwa itu adalah hubungan 'ubudiyyah anda dengan Allah. Karenanya, janganlah anda menaruh perhatian anda pada balasan terima kasih orang yang anda beri suatu jasa atau pemberian itu. Sebagaimana firman Allah dalam menceritakan sikap para hambaNya yang pilihan.

"Artinya : Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih".[Al-Insan : 9]

Prinsip ini lebih ditekankan dalam hubungan anda dengan keluarga, anak-anak dan orang-orang yang jalinan ikatan anda dengan mereka kuat. Maka, jika anda kuatkan hati anda untuk membuang jauh dari hati anda tindak buruk dari mereka, berarti anda telah membuat orang tenteram (tidak terganggu anda) dan sekaligus anda pun tenteram.

[Disalin dari buku Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma'ruf, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta]

0 komentar:

Posting Komentar

Jazakallah