Apapun cara digunakan untuk menghalangi tegaknya syariah, bermacam jalur ditempuh untuk memukul mundur para pejuang khilafah, mulai dari membuat makar, opini negatif, hingga penebaran fitnah. Seperti burung pipit ingin merusak tanaman padi di sawah.
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci; Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci." (QS Ash-Shaff 8-9).
Kau tipu masyarakat, bahwa Islam yang benar itu Islam yang moderat, Islam yang sejalan dengan kepentingan barat, Islam yang tak perlu menggunakan bahasa jihad. Tak ingatkah kau, dengan ijin Allah kemerdekaan ngeri ini adalah jerih payah para pahlawan mujahid yang berjuang dengan penuh semangat.
Kau selalu membual, bilang pejuang syariah itu kelompok radikal, yang membawa ideologi transnasional, berbahaya bagi kepentingan nasional, tak cocok untuk Indonesia yang penduduknya plural. Tak sadar jika sekulerisme adalah warisan kolonial.
Kau sering “nyanyi” di koran, majalah dan televisi, katamu negara ini sudah sangat cocok dengan demokrasi. Apakah kau tak mengerti, negri ini menderita akibat sistem kufur ini.
Sungguh payah, kau juga bilang tak perlu tegaknya khilafah, karena begitu gandrungnya kau dengan pemikiran barat yang seperti sampah, tak sadar bahwa dengan itu negeri ini sedang dijajah. Lihatlah betapa banyak penduduk yang tak punya rumah, makan saja terkadang tak bisa kenyang, apalagi membiayai anak yang ingin sekolah.
Maka hentikan ocehanmu, percuma kau lakukan itu, meski sekuat tenaga kau mengganggu, takkan pernah tercapai apa yang kau tuju. Masyarakat sudah cukup cerdas untuk kau tipu, pejuang syariah pun takkan berhenti bergerak melaju. Karena syariah menjadikan Indonesia yang lebih sejahtera dan maju.
Perlu juga kau paham, orang yang mengaku beriman harus menerima aturan Islam secara keseluruhan, tak hanya menerima sebagian lalu menolak yang sebagian. Oleh karena itu, sadarlah sebelum menyesal di hari kemudian. Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar
Jazakallah