“Galau!!”
merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu
menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta
kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter
saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan
kata-kata “galau” tersebut.
Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk
yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu
masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu
jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi
fitrah bagi setiap insan.
...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami
keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan
Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami
keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur
dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh
pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang
sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan
hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat
cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap
Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang
mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran
mereka. Ini ada 4 tips syari agar tidak galau:
1. Sabar
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam
bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa
menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat
menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat
berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat
mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini.
Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim
minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya
kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan
meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang
banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang
Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita
derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam
ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan
adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah
tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif,
perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang
sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala
bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati
karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi,
pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah
Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs
Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala
dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi
dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan
yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau
yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan
janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya
pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan
melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan
kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah
lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada
Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan,
galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan
jiwa-Nya.
Tentunya, sesudah mengetahui tentang
faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang
selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah,
serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala
persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena
sesungguhnya Allah bersama kita.
Referensi:
voa-islam.com
0 komentar:
Posting Komentar
Jazakallah