Blogroll

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".
"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Pages

Tampilkan postingan dengan label SAINS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SAINS. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Juli 2011

WIRELESS APPLICATION MENGGUNAKAN J2ME


Java TM
Teknologi Java merupakan sebuah teknologi yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Bahkan belakangan ini dikabarkan berusaha mengalahkan Microsoft yang terkenal sebagai kampiun dari produsen operating system dimuka bumi ini. Teknologi Java yang pada awalnya dikenal untuk aplikasi pada desktop (J2SE) ataupun pada application server (J2EE), kini hadir dengan teknologi terbarunya, J2ME™ Platform, untuk pembangunan aplikasi pada mobile device seperti mobile phone dan PDA. Selain J2ME™ Platform yang termasuk baru, terdapat pula satu buah platform teknologi Java yang termasuk baru pula yaitu Java Card. Java Card merupakan seperangkat kakas untuk membangun aplikasi pada sebuah card electronic seperti SIM Card pada ponsel kita. SIM Card yang dipergunakan oleh Mobile Banking BCA (layanan operator selular Excelcomindo) menjadi salah satu contoh dari teknologi Java Card.
The Network is the Computer
Computing atau komputasi ada dimana-mana! Kita masih dapat menemukan one-computer-to-many-people (mainframes) dan one-person-to-one-computer (PCs) di berbagai institusi atau organisasi diberbagai belahan dunia. Belakangan terdapat aplikasi yang sangat menarik yaitu mobile application yang dapat hadir dimanapun kita berada, ketika belanja, ketika menyetir sekalipun, bahkan ketika duduk disudut dapur anda, aplikasi ini dapat hadir dan siap membantu anda seolah dunia telah berada dalam genggaman tangan anda.
Apakah devices yang menarik bagi para programmers dan engineers saat ini? Banyak orang berkata bahwa devices yang paling diminati adalah perpaduan antara computing + networking. Sebuah mobile phone’s memiliki kapabilitas wireless networking sekaligus kapabilitas computing (walau masih terbatas). Bila anda selama ini hanya dapat browsing dihadapan PC desktop yang bersifat wireline, maka saat ini melalui mobile devices anda dapat melakukan browsing dengan kemampuan yang tidak mengecewakan dibandingkan PC desktop, anywhere!
Sun Microsystem telah melansir bahwa kedepan teknologi yang memadukan antara networking dan computing akan memberikan potensi yang besar bagi perkembangan teknologi di dunia ini. Perkembangan selanjutnya adalah XML yang telah menjadi standar bagi portable application pada lingkungan Java, dan IP sebagai standar bagi interoperabilitas & skalabilitas networking, maka Sun seolah mengeluarkan mantra “The Network is the Computer”.
Open Processing: Java™ 2 Platform, Micro Edition (J2ME™)
Open Data: XHTML and related XML Markups
Open Protocol: IP/TCP/HTTP
  
            Java™ + XML + Protocols
Teknologi Java, XML, dan IP telah membuat Java ada dimana-mana, multi device computing. Bahasa Java telah memberikan cara yang konsisten bagi programmer agar dapat menulis kode yang dapat dieksekusi pada berbagai devices. Untuk client-side programming, Visual Basic masih mendominasi pasar dunia, sedangkan untuk pasar application server hampir seluruh pasar telah diambil oleh Java, dan kinipun teknologi Java telah diadopsi oleh berbagai vendor mobile devices seperti ponsel maupun PDA. Saat tulisan ini dibuat harga sebuah HP Siemens M50 hanyalah seharga 1 juta rupiah, anda telah mendapatkan HP yang Java enabled dan siap untuk menemani anda untuk “bercanda” dgn teknologi J2ME.

J2ME and The Java 2 Platform
java_platform
Anda jangan berharap dapat memprogram dengan platform J2SE dan dapat me-load-nya pada mobile devices, tentu saja berbeda terutama pada hal prosesor computing dan memory-nya. Jika pada J2SE anda menggunakan interpreter JVM, pada platform J2ME anda mempergunakan Kilo Virtual Machine (KVM) yang “ditanam” dalam handheld devices. Sebagai informasi bahwa J2EE merupakan superset dari J2SE, sebaliknya J2SE merupakan superset bagi J2ME. Apa artinya? API yang ada pada J2ME sebagian mengadopsi yang ada pada API J2SE, selain juga mengimplementasikan API spesifik untuk teknologi J2ME itu (javax.microedition.*).

What are Configurations and Profiles?
Java_Configuration
Configuration mendefinisikan minimum Java Libraries dan kapabilitas yang dipunyai oleh para developer J2ME. Artinya antara mobile device yang Java enabled maka akan ditemui configuration yang sama. Bila dianalogikan dengan sekelompok mobil maka sebuah mobil dengan mobil lainnya memiliki kesamaan, misalnya mempunyai roda, kaca spion, spedo meter, dll. Roda dan kaca spion itulah yang disebut sebagai configuration. Jadi configuration hanyalah mengatur hal-hal yang berkaitan dengan “kesamaan” bukan mengatur hal-hal yang “membedakan”, sehingga configuration memastikan portabilitas antar devices.

Configuration ini ditentukan perkembangannya oleh JCP (Java Community Process), inilah badan non-profit yang berkutat dengan perkembangan teknologi Java. Saat ini telah didefinisikan dua buah configuration yaitu CDC & CLDC dengan perbandingannya sebagai berikut :
CDC_tabel
Profile merupakan kebalikan dari configuration yaitu mengatur hal-hal yang spesifik untuk sebuah device atau tipe market. Kembali pada analogi mobil diatas, sebuah mobil BMW tentu memiliki ciri spesifik yang tidak dimiliki oleh mobil Mercedes, dan sebaliknya. Misalkan pada profile ini diatur tentang persistent storage dan UI. Saat ini JCP telah mendefinisikan lima buah profile, salah satunya yaitu MIDP yaitu profile yang digunakan pada banyak mobile devices seperti Siemens M50 dan SL45i.

Web Content for Mobile Devices
Terdapat tiga opsi untuk me-retrieve static (mark up) content untuk sebuah mobile phone saat ini :
  1. cHTML (compact HTML) yaitu merupakan subset dari HTML yang digunakan oleh NTT Docomo sebuah operator selular maha sukses di Jepang hingga teknologinya (I-mode) diekspor keberbagai negara.
  2. WML (wireless markup language) yaitu sebuah markup language untuk lingkungan wireless yang didefinisikan oleh WAP Forum. WML digunakan sebagai standar pada mark-up language diberbagai negara, meskipun untuk negara-negara Amerika Utara masih didominasi oleh HDML (handheld device markup language). 
  3. HTML. Jadi terdapat pula mobile devices yang dapat menginterpretasi HTML seperti Palm OS yang mempunyai HTML browser.

Bagaimana sebuah content dapat di-retrieve oleh mobile device?
Retrieve_data
Pada bagian atas kiri terlihat content berisi static file atau bisa juga berupa dynamic content atau juga Java Application yang di-generated oleh server. Lebih luas lagi, informasi dapat diekstrak dari basis data dan dimodifikasi menggunakan servlets, EJB, atau teknologi server side lainnya. Selanjutnya kita lihat pada bagian tengah, Java Application ditampilkan oleh Web Server dan seteruskan ditransmisikan melalui jaringan wireless menuju mobile devices. Web server atau WAP gateway system akan mendistribusikan content pada mobile phone atau device lainnya.

Akhirnya content diterima oleh client device dengan melakukan proses transcoding, baik itu mengambil data dari basis data, atau XML, atau HTML, dan selanjutnya diterjemahkan kedalam format WML atau cHTML bergantung pada format yang kita punyai.

Bagaimana Java Application dapat ditransmisikan melalui jaringan wireless dan selanjutnya diterima oleh client device? Bagaimana pula operator atau content provider mengatur masalah billing untuk Java Application atau service yang telah diberikan? Beberapa company telah bekerja untuk mendefinisikan masalah ini dan yang pertama melakukan adalah LG Telecom di Korea pada tahun 2000, disusu NTT DoCoMo di Jepang dan Nextel di USA pada akhir 2001. Setiap operator atau network memiliki ciri spesifik walaupun datang dengan teknologi yang sama yaitu 3G wireless technology yang dimulai tahun 2001-2002. Untuk menjembatani perbedaan tersebut maka sebuah MIDP Groups membuat sebuah ketentuan/ standar OTA (over the air) yaitu JSR118, walaupun ketentuan OTA ini masih terus disempurnakan.

Java Application Loading Process
Loading_process

Ketika sebuah application siap untuk didistribusikan maka dibutuhkan suatu mekanisme agar secara fisik aplikasi itu dapat di-load kedalam phone. AMS (application managemen software) adalah kakas pada ponsel yang mengatur mekanisme ini. Jadi AMS ini dapat mengetahui bagaimana cara me-load kode MIDlet melalui wireless connection. Berikut adalah proses loading sebuah Java Application :

Pada skenario disamping, seorang consumer akan mendatangi WAP page. Pada halaman tersebut terdapat aplikasi anda yang dapat di-download melalui mobile set. Pada saat sebuah aplikasi dipilih maka file jad (java descriptor) akan di-download ke mobile set anda. File jad ini biasanya hanya sekitar ratusan bytes sehingga sangat cepat dan murah untuk di-download.
File jad ini akan memberitahukan pada consumer tentang hal-hal basic tentang aplikasi tersebut (seperti versi maupun size dari aplikasi tersebut), sehingga manakala consumer telah memiliki versi yang sama ataupun size-nya terlalu besar untuk sisa space yang anda punyai maka akan memberikan alert tertentu.
Saat ini telah tersedia beberapa microbrowser yang ditulis dengan menggunakan bahasa Java. Tentu saja ini menguntungkan karena anda dapat melakukan proses updating secara OTA, sedangkan untuk microbrowser yang ditulis dengan bahasa selain Java tidak memiliki kemampuan untuk di-updated, dengan kata lain jika anda menginginkan microbowser versi terbaru anda harus membeli HP baru.

Openwave (merger dari www.software.com dan www.phone.com) yang merupakan founder dengan WAP Forum dan merupakan supporter utama dunia WAP telah mengumumkan major partnership dengan Sun Microsystem untuk mengintegrasikan J2ME dan WAP untuk release selanjutnya.

What’s Next?
J2ME CLDC dan KVM telah digunakan oleh banyak platform dan devices, termasuk oleh Motorola phones dan two-way pagers, Research in Motion (RIM) wireless handhelds, dan Palm PDA. Jutaan J2ME CLDS digunakan sehari-hari oleh berbagai mobile phone di Jepang dan Korea. Banyak pula consumer yang menggunakan J2ME dengan Motorola handsets pada jaringan Nextel di USA, dan dalam tahap test dan commercial deployment di Vodaphone Airtouch, Sprint PCS, Telefonica, dan operator lainnya di USA. Symbian terus men-support Java Technology untuk di-release-nya Nokia Communicator 9210 yang berbasiskan Java Technology pada akhir 2001.
Saat ini terdapat berbagai J2ME developmet tool yang free. Sun menyediakan J2ME Wireless Toolkit (WTK) yang berisi full J2ME CLDC dan MIDP implementation. Tool kit ini hanya dapat bertindak sebagai emulator saja (bukan IDE) dan dilengkapi dengan beberapa generic phone. WTK ini dapat dijalankan secara stand alone maupun terintegrasi dengan IDE buatan Sun Microsystem pula, Forte Community Edition (CE). Selain Forte CE terdapat pula Forte Mobile Edition (ME) yang berdiri sendiri sebagai IDE untuk J2ME application. Borland sendiri mengeluarkan pula IDE-nya untuk pembuatan J2ME application yaitu Borland Mobile Set. Baik WTK, Forte CE/ ME, Borland Mobile Set adalah kakas yang free untuk di download pada masing-masing situs pengembangnya.

It is a Great Time to Become a J2ME Wireless Developer! Get Started Today!
Java example

Geothermal: Dapat mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil


Pengantar
Tim analis energi Goldman Sachs dari Amerika mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 – 24 bulan mendatang krisis energi akan terus berlajut dengan harga minyak dapat mencapai antara 150 – 200 dolar AS per barel! Tetapi, Mr. Murti -ketua tim tadi- percaya bahwa harga minyak tidak akan naik lagi dan kembali normal setelah harga minyak yang tinggi dapat mengurangi deman dan merubah kebiasaan konsumsi minyak cukup untuk menjadikan suplai global tertata kembali. Dengan harga minyak sekarang ini, pemerintah telah berada dalam pilihan yang sangat berat untuk mengambil keputusan menaikkan harga minyak. Selain mengurangi kebiasaan boros energi seperti yang dikatakan Tuan Murti yang dapat menstabilkan harga minyak, sekarang ini bangsa Indonesia harus segera memperoleh solusi untuk masalah energi pada masa yang akan datang.
Walaupun krisis energi sekarang ini akan berlalu, usaha untuk mengganti peran bahan bakar fosil dengan sumber energi baru dan terbarukan perlu ditingkatkan lagi. Di antara berbagai sumber energi terbarui yang sedang dikembangkan, di bumi Indonesia terkandung potensi sumber energi sangat besar yang dapat mengurangi peran bahan bakar fosil dalam membangkitkan tenaga listrik. Yaitu sumber energi geothermal atau panas bumi.

Secara tektonik posisi kepulauan Indonesia berada pada jalur zona tumbukan lempeng (tiga lempeng besar yang bertemu di kepulauan Indonesia). Tumbukan antar lempeng menyebabkan terbentuknya rangkaian gunung berapi yang memanjang dari Sumatra,Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Maluku. Karena tumbukan tersebut, aliran panas dari perut bumi dapat mencapi posisi yang relatif sangat dekat dengan permukaan bumi. Posisi itu pulalah yang menjadikan negeri ini mempunyai potensi panas bumi 27 GW atau setara dengan 40% dari cadangan energi panas bumi dunia! Dari potensi 27 GW baru dapat diproduksi kurang dari 1000 MW atau kurang dari 3,7%-nya pada tahun 2007.Mengingat sumber energi ini dapat mengganti peran bahan bakar fosil dan bahkan sangat memungkinkan menjadi sumber Penndapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka usaha untuk meningkatkan produksi sangat perlu untuk ditingkatkan lagi.
Geothermal atau Panas Bumi
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut.Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui. Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan.Bahkan jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau magma. Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran umur seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi. Sumur tersebut menangkap air tanah yang terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap.
Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan dari panas bumi. Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak mengeluarkan gas rumah kaca. Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang panas bumi, adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi mengalir secara kontinyu dari dalam bumi menuju kepermukaan yang manifestasinya dapat berupa: gunung berapi, mata air panas, dan geyser.

gethermal

Gradien Geothermal
Secara universal, setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur naik sebesar 25 - 30ºC. Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik sekitar 2,5 sampai 3ºC. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin tinggi.Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ºC maka untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 29,5ºC. Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-60ºC. bertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal. Untuk tempat-tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi. Variasinya 1 - 5°C / 100m.
Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ºC. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi, maka muncul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata. Mata air panas di Indonesia tak terhitung jumlahnya.

Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir, maka di permukaan bumi hanya sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi. Terutama yang berada di area Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik. Pada lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut.
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik?
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam). Air panas dan uap inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants).
Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah (<150ºC) dan yang bersuhu tinggi (>150ºC). Yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high temperature. Namun dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ºC. Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250ºC.
Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap. Uap dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik. Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya saja pada PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Ada tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan. Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut yang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik (Gambar 2).
system geothermal


PLTP sistem Flash Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan. Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan temperatur lebih besar dari 82°C. Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri. Karena mengalir keatas, tekanannya menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap. Uap ini kemudian dipisahkan dari air dan dialirkan untuk memutar turbin. Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir, yang memungkinkan sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui (lihat Gambar 3).

Pembnagkit geothermal

PLTP sistem Binary Cycle dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107°-182°C. Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah. Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui sumur injeksi untuk dipanaskan kembali. Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan fluida kerja terpisah, sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara (lihat Gambar 4).

tidak ada emisi udara

Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi?

Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain, untuk sampai kepada tahap produksi perlu dilakukan survei atau eksplorasi. Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan survei eksplorasi sumber panas bumi adalah seperti berikut:
  1. Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
  2. Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
  3. Pemetaan geologi dan strutur geologi
  4. Survei geokimia
  5. Survei geofisika
  6. Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan. Semakin besar gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan.Semakin tinggi temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi di permukaan.

Selain temperatur, faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah sebagai berikut:
  • Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap untuk jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
  • Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi.
  • Kedalaman reservoir tidak terlalu besar, biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan tanah.
  • Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai.
  • Berada di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal yang relatif rendah. Proses produksi fluida panas bumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Emisi energi panas bumi tak mengandung polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang diinjeksikan kembali kedalam bumi. Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil. Panas bumi juga dapat terbarukan karena praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya.

Beberapa keunggulan sumber energi panas bumi adalah:
  • Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
  • Terbarui dan berkesinambungan
  • Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
  • Dapat meng”conserve” bahan bakar fosil
  • Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
  • Dapat dikontrol secara jarak jauh
  • Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia

Tenaga panas bumi dapat memberikan/menyediakan 100% kebutuhan listrik dari 39 negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, dan di Negaranegara Pasifik. Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi. Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah gabungan sumber energi dari batubara, minyak dan gasbumi, serta uranium yang sekarang ada.
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat. Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW, diperkirkan dapat naik 55% menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010. Pada tahun 2000, hanya 21 negara yang memproduksi tenaga panas bumi. Sampai tahun 2005, sedikit naik menjadi 24 negara. Tetapi, jika 22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010, maka jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi.

Amerika Serikat masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar. Dengan memanfaatkan teknologi saat ini, energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi diproyeksikan dapat berkontribusi 10% dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050. Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua dekade mendatang. Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing, menarik Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan PLTP di seluruh wilayahnya. Di New Zealand dan Australia, pengembangan energi panas bumi dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta.

Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 9,1 miliar barel minyak (kurang dari 1% dari cadangan dunia), 137 triliun kubik feet gas (2% cadangan dunia) 36 miliar ton batubara (3% cadangan dunia). Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM), saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW.Potensi ini setara dengan 40% dari cadangan panas bumi dunia. Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di 252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Maluku. Dari 252 lokasi panas bumi yang ada, baru 31% yang telah dilakukan survei secara rinci. Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei.
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27.000 MW memilki peluang besar untuk dikembangkan. Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun. Menurut PERTAMINA, pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW. Hal ini menunjukkan tingginya peluang pengembangan sumber energi ini di masa depan.

Pemerintah telah mentargetkan dapat memproduksi 2000 MW pada tahun 2008. Tetapi karena berbagai kendala, Indonesia baru mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu. Produksi pada tahun 2010 diharapkan dapat mencapai 2000 MW, menjadi 9500 MW pada tahun 2025. Berarti pada saat ini produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 3,7 % dari potensi total panas bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35% pada tahun 2025.

Di Jawa Timur terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 1206,5 MW atau hampir 5% dari total potensi di Indonesia. Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari, Pandan, Cangar-Tulungrejo, Songgoriti, Arjuno-Welirang, Telaga gebel, Argopuro, Tiris-Lamongan, Blawan Ijen, Rejosari dan Melati. Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di Iyang-Argopuro 285 MW, Ngebel-Wilis 120 MW, Ijen 270 MW, Arjuno-Welirang 230 MW dan Tiris-Lamongan 140 MW. Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik. Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah yang lebih luas, sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan sekarang. Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan bakar fosil, sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP. Pada era sekarang, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah.

Kendala dan Upaya Mengatasinya

Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi. Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman, padahal untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus membor lebih dalam. Konsekuensinya sumur eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian keberhasilan masih tinggi. Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi terjual kepada pelanggan.

Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas bumi di Indonesia. Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Harga minyak yang terus melambung serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor.

Persoalan teknis yang tidak kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang:
  • Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi.
  • Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif.
  • Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
  • Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda.
  • Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi geothermal tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat.Keberlangsungan proyek pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi.

Referensi
Choi, C.Q. (2007). MIT study: Get more energy from Earth's heat, Geothermal could meet 10 percent of U.S. needs by 2050.
Gawell, K. And Greenberg, G. (2007). 2007 Interim Report Update on World Geothermal Development.
Klemow, K.M. (2000). Geothermal Energy: an Overview. Wilkes Univ.
Murti, A. (2008). Goldman Analysts… (maaf lupa…)
Nukman, M. (2000). Prospect and Indonesia's Benefit from Geothermal. Geology Lecture Series
Partowidagdo, W. (2004). Economic Analysis of Geothermal Exploration Insurance in Indonesia. Department of Petroleum Engineering, ITB
Tester, J. (2007). Universal Heat Mining Geothermal Energy for Everyone. Lab. Of Energy and Environment MIT., Cambridge.
Wahyuningsih, R. (2005). Potensi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas bUmi di Indonesia. Kolokium Hasil Lapangan Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral.

Password


Password yang tak memperlihatkan bayangan apa-apa atau perbedaan, merupakan umpan yang menarik bagi para pembajak informasi. Demikian dikatakan sebuah pengkajian baru AS, seperti dilaporkan AFP, Minggu (15/2).

Analisis statistik atas 28.000 password yang belum lama ini dicuri dari sebuah laman internet terkenal AS dan dimuat di internet mengungkapkan bahwa orang sering menganggap password sebagai suatu hal yang kurang penting.

Survei itu menemukan bahwa 16 persen pengguna komputer memakai nama pertama sebagai password mereka, atau seringnya nama sendiri atau nama anak mereka, demikian menurut pengkajian yang dipublikasikan Information Week.

Sebanyak 14 persen lainnya mengandalkan pada kombinasi keyboard yang termudah untuk mengingatnya, seperti "1234" atau "12345678". "QWERTY" merupakan password paling populer di kalangan para pengguna keyword bahasa Inggris. Demikian pula, "AZERTY", bagi masyarakat Eropa.

Sebanyak 5 persen dari password yang dicuri itu adalah nama-nama acara televisi atau bintang terkenal di kalangan kawula muda, seperti "Hannah", yang diambil dari nama penyanyi dan pelakon acara musik televisi Hannah Montana. Password kondang lainnya adalah "Pokemon", "Matrix" atau "Ironman"

Sebesar 3 persen menggunakan password yang merupakan ungkapan sikap, seperti "I don't care", "whatever" atau "No".

Ada juga password berupa pilihan sentimental, seperti "iloveyou" dan kebalikannya, "ihateyou".

Robert Graham dari perusahaan keamanan komputer Errata Security, yang menganalisis dan menerbitkan berbagai kesimpulan, memberikan nasihat kepada para pengguna komputer demi memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap penerobosan di lokamaya.

Ia menganjurkan agar para pengguna komputer memilih sebuah password yang lebih panjang dari delapan karakter atau huruf, dengan satu huruf besar dan satu simbol.

Bagaimanakah Teknologi Panas Laut ?




PENDAHULUAN
Lautan yang meliputi dua per tiga permukaan bumi, menerima energi panas yang berasal dari penyinaran matahari. Lautan befungsi sebagai suatu penampungan yang cukup besar dari energi surya yang mencapai bumi. Kira-kira seperempat dari daya surya sebesar 1,7 x 1017 watt yang mencapai atmosfer diserap oleh lautan. Selain itu, air laut juga menerima energi panas yang berasal dari panas bumi, yaitu magma yang berasal dari bawah laut. Pemanasan dari permukaan air di daerah tropikal mengakibatkan permukaaan air laut memiliki suhu kira-kira 27 - 30oC. Bilamana air permukaan yang hangat ini dipakai dalam kombinasi dengan air yang lebih dingin (5 - 7oC) pada kedalaman 500 - 600 meter, maka suatu sumber energi panas yang relatif besar akan tersedia.
Menurut rancangan-rancangan terkini energi listrik akan dapat dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik tenaga panas laut (PLT-PL) dengan menggunakan siklus Rankine rangkaian tertutup maupun terbuka. Selisih suhu sebesar 20oC akan tersedia selama  24 jam sehari dan sepanjang tahun. Hal ini jauh lebih menguntungkan dibanding dengan pemanfaatan sinar matahari di daratan, yang tersedia hanya siang hari, itupun bilamana udara tidak mendung atau cuaca tidak hujan. Bilamana selisih 20oC itu dimanfaatkan dengan suatu efisiensi efektif sebesar misalnya 1,2%, maka suatu arus air sebesar 5 meter kubik per detik akan dapat menghasilkan daya elektrik bersih dengan daya sebesar kira-kira  1 MW. Dapat dibayangkan bahwa ukuran-ukuran yang besar sekali diperlukan untuk dapat membantu suatu PLT-PL yang besar. Sebab sejumlah arus air yang meliputi 500 meter kubik per detik yang akan diperlukan untuk dapat membuat suatu PLT-PL yang besar, misalnya  100 MW. Dengan demikian maka taraf efisiensi yang perlu diusahakan untuk ditingkatkan.
 PRINSIP KERJA
Pada teknologi konversi energi panas laut atau KEPL (Ocean Thermal Energy Conversion,  OTEC),  siklus  Rankine  digunakan  untuk  menarik  arus-arus  energi termal yang memiliki sekurang-kurangnya selisih suhu sebesar 20oC. Pada saat ini terdapat dua siklus daya alternatif yang dikembangkan, yaitu siklus Claude terbuka dan siklus tertutup.
Siklus terbuka dengan mendidihkan air laut yang beroperasi pada tekanan rendah, menghasilkan uap air panas yang melewati turbin penggerak/generator. Siklus  tertutup  menggunakan  panas  permukaan  laut  untuk  menguapkan  fluida pengerak dengan Amonia atau Freon. Uap panas menggerakan turbin, kemudian turbin berkerja menghidupkan generator untuk menghasilkan listrik.  Prosesnya, air laut  yang  hangat  dipompa  melewati  tempat  pengubah  dimana  fluida  pemanas tekanan  rendah  diuapkan  hingga  menjalankan  turbo-generator.  Air  dingin  dari dalam  laut  dipompa  melewati  pengubah  kedua  mengubah  uap  menjadi  cair kemudian dialiri kembali dalam sistem.
Dalam siklus Claude terbuka, air laut digunakan sebagai medium kerja maupun sebagai sumber energi. Air hangat yang berasal dari permukaan laut diuapkan dalam suatu alat penguap  (flash evaporator) dan menghasilkan uap air dengan tekanan yang sangat rendah, lk  0,02 hingga  0,03 bar dan suhu kira-kira  20oC. Uap itu memutar sebuah turbin uap yang merupakan penggerak mula bagi generator yang menghasilkan energi listrik (Gambar 1).
Karena tekanan uap itu rendah sekali maka ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar. Setelah melewati turbin, uap yang sudah dimanfaatkan dialirkan ke
sebuah kondensor yang menghasilkan air tawar. Kondensor didinginkan oleh air laut yang berasal dari lapisan bawah permukaan laut. Dengan demikian, metode dengan siklus Claude ini menghasilkan energi listrik maupun air tawar. Masalah dengan metode ini adalah bahwa ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar oleh karena tekanan uap yang begitu rendah. Sebagai contoh, sebuah modul sebesar 10 MW yang terdiri atas penguap, turbin dan kondensor, akan memerlukan ukuran garis tengah dan panjang 100 meter.
Gambar 1

Dalam kaitan ini maka metode kedua, yaitu dengan siklus tertutup, merupakan pilihan yang pada saat ini lebih disukai dan digunakan banyak proyek percobaan. Seperti yang terlihat pada gambar 2, air permukaan yang hangat dipompa ke sebuah penukar  panas  atau  evaporator,  dimana  energi  panas  dilepaskan  kepada  suatu medium kerja, misalnya amonia. Amonia cair itu akan berubah menjadi gas dengan tekanan  kira-kira 8,7  bar  dan  suhu  lk 21oC.  Turbin  berputar  menggerakkkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik. Gas amonia akan meninggalkan turbin pada tekanan kira-kira 5,1 bar dan suku lk 11oC dan kemudian di bawa ke kondensor. Pendinginan pada kondensor mengakibatkan gas amonia itu kembali menjadi bentuk benda cair. Perbedaan suhu dalam rangkaian perputaran amonia adalah 10oC sehingga rendemen Carnot akan menjadi :
 
Rumus 1

Rendemen ini merupakan efisiensi termodinamika yang baik sekali, namun di dalam praktek rendemen yang sebenarnya akan terjadi lebih rendah, yaitu sekitar 2-2,5 %. Pada rancangan-rancangan terkini suatu arus air sebesar 3-5 m3/s baik pada sisi air hangat maupun pada sisi air dingin, diperlukan untuk menghasilkan daya sebesar 1 MW pada generator. Selain amonia (NH3), juga Fron-R-22 (CHClF2) dan Propan (C3H6) memiliki titik didih yang sangat rendah, yaitu antara -30oC sampai -50oC pada tekanan atmosfer dan + 30oC pada tekanan antara 10 dan 12,5 Kg/cm2. Gas-gas  inilah  yang  prosfektif  untuk  dimanfaatkan  sebagai  medium  kerja  pada konversi energi panas laut.
Gambar 2

Gambar 3

PERKEMBANGAN DAN PROSPEK


Ahli fisika Perancis Jaques d’Arsonval pada tahun 1881 sudah mengemukakan konsep konversi energi panas laut, atau KEPL (ocean thermal energy conversion, OTEC) sebagai salah satu penggunaan dari siklus Rankine. Salah seorang muridnya, yaitu Georges Claude, pada tahun 1930 telah membuat pusat listrik tenaga KEPL di Teluk Matanzas dekat Kuba. Pusat tenaga listrik ini dengan daya 22 KW hanya dapat bekerja selama dua minggu karena dihancurkan oleh sebuah angin topan sehingga pipa untuk masukan airnya rusak total. Proyek itu kemudian dihentikan. Pada tahun 1950an, perusahaan Perancis yakni Societe d’Energie des Mers melanjutkan usaha itu dengan merancang sebuah pusat tenaga listrik di pantai dekat Abidjan, ibukota Pantai Gading (Ivory Coast). Pusat ini tidak jadi dibangun karena harga tenaga listrik yang  saat  itu  rendah  sekali  dan  nampaknya  energi  nuklirlah  yang  merupakan jawaban bagi masalah “energi murah”.

Kemudian  yang  memberikan  suatu  dorongan  kuat  kepada  perkembangan KEPL  adalah  kemelut  energi  yang  terjadi  pada  tahun 1973,  sewaktu  terdapat embargo minyak yang terjadi di Timur Tengah. Dalam sebuah tulisan majalah ilmiah Physics Today  (tahun  1973), ahli fisika Clarence Zenner menyoroti lagi prinsip KEPL dan sangat menganjurkan agar pengembangan KEPL dilanjutkan. Sejak itu banyak  perusahaan  besar  mulai  melanjutkan  proyek-proyek  KEPL.  Di  Amerika Serikat misalnya, perusahaan Lockheed, Westinghouse dan General Electric dengan giat melakukan pengembangan prinsip KEPL. Ada pula perusahaan-perusahaan yang mengembangkan bagian spesifik seperti penukar panas. Antara lain Union Carbide, Foster Wheeler, Rockwell dan Alva-Laval. Juga lembaga-lembaga penelitian seperti Batelle dan MITRE memberikan dukungan besar pada pengembangan KEPL. Pusat energi listrik KEPL terapung pertama di dunia dengan daya sebesar 50 KW beroperasi di lepas pantai kepulauan Hawaii pada tahun-tahun 1980an. Proyek
ini merupakan inisiatif perusahaan Lockheed bekerjasama dengan negara bagian Hawaii.  Dari  Eropa  dapat  disebut  perusahaan-perusahaan  Alva-Laval     (Swedia), Compagnie Francaise des Petroles-Groupe Total (Perancis, Johnson Group (Swedia), Kockums  (Swedia), Micoperi  (Italia), Pechiney Ugine Kuhlmann  (Perancis) dan Tecnomare (Italia). Studi-studi di Eropa itu sejalan dengan perkiraan yang terdapat di Amerika Serikat bahwa pada jangka menengah atau jangka panjang prinsip KEPL memiliki prospek yang cukup baik. Karenanya direncanakan untuk membuat suatu proyek percobaan di Eropa untuk membangun sebuah pusat tenaga listrik KEPL dengan daya hingga  10 MW. Hal itu juga  didukung oleh pemerintah Perancis melalui Centre National pour l’Exploitation des Oceans (CNEXO).
Terdapat masalah yang dihadapi pada pengembangan prinsip KEPL disebabkan rendemen perpindahan panas yang sangat rendah, karena memerlukan jumlah air baik yang hangat maupun yang dingin yang perlu dipindahkan. Untuk sebuah PLTKEPL dengan saya misalnya 100 MW, diperlukan kira-kira 450 m3/s, baik air hangat maupun air dingin yang harus dialirkan malalui pemindah panas. Jumlah-jumlah air yang besar itu mengakibatkan bahwa berbagai komponen memiliki ukuran-ukuran yang sangat besar pula.
Pemindah panas merupakan komponen yang sangat penting dan juga sangat mahal bagi sebuah PLT-PL, meskipun dengan sistem tertutup. Biayanya merupakan kira-kira 1/3 dari biaya keseluruhan pembangkit. Untuk pembangkit dengan daya 100 MW diperlukan untuk suatu luas penukaran panas antara 500.000 dan 1.500.000 m2 material yang digunakan untuk pemindah panas harus terdiri atas bahan penukar panas yang baik. Pada saat ini nampaknya bahwa aluminium, titan dan baja tahan karat merupakan material yang terbaik. Terjadinya pertumbuhan bebagai organisme pada permukaan pemindah panas merupakan gangguan yang serius terhadap berfungsinya dengan baik sebuah PLT-PL, yang akan dengan pesat menurunkan daya dan kemampuannya. Kecepatan pertumbuhan organisme itu tergantung dari material pemindah panas dan juga suhu air hangat.

Pipa air dingin merupakan komponen paling menonjol karena ukurannya yang gigantik. Bagi sebuat PLT-PL dengan daya 100 MW, pipa itu akan memiliki garis tengah kira-kira 500 - 600 meter atau lebih. Gaya-gaya hidrolik maupun mekanikal yang  terjadi  pada  pipa  air  dingin  itu  sangat  besar,  terutama  pada  pipa  dengan struktur yang kaku. Juga pengaruh arus dan ombak air laut merupakan masalah yang perlu diperhitungkan. Karenanya juga dicari konsep-konsep dengan pipa yang agak fleksibel.
Pembuatan anjungan  (platform) untuk memuat bangunan PLT-PL terapung dapat mempunyai beberapa konfigurasi. Untuk sebuah pusat tenaga listrik dengan daya 100 MW menurut pandangan terkini akan memerlukan suatu konstruksi yang memiliki daya apung sebesar  200.000 sampai  300.000 ton, setara dengan sebuah kapal   tangki   minyak   yang   besar.   Pertimbangan-pertimbangan   yang   perlu diperhatikan adalah :
  1. Stabilitas dan gerakan-gerakan dari laut.
  2. Instalasi dan kemungkinan-kemungkinan penyambungan dari pipa air dingin
  3. Berbagai kemungkinan konstruksi
  4. Biaya yang diperlukan.
Agar anjungan terapung itu tetap berada pada tempatnya dan tidak berpindahpindah mengikuti arus air laut ataupun angin, juga merupakan masalah serius, lebihlebih kerena ukurannya yang serba besar. Salah satu pilihan adalah bahwa anjungan itu memiliki mesin penggerak sendiri sehingga dapat mengatur sendiri posisinya. Energi listrik yang dibangkitkan dengan sendirinya dialirkan ke daratan melalui sebuah kabel laut. Perlu ada pengaturan bahwa kabel laut itu tidak mengalami tarikan mekanikal bilamana anjungannya bergerak. Sebuah PLT-PL terapung kecil yang dinamakan proyek Mini-OTEC beroperasi di  lepas  pantai  kepulauan  Keahole  Point,  Hawaii,  Amerika  Serikat.  Proyek  itu merupakan inisiatif dari perusahaan Lockheed Missiles and Space Company serta Negara Bagian Hawaii. Tujuan proyek ini adalah memperlihatkan bahwa sebuah PLT-PL percobaan dengan daya 50 KW dan sistem siklus tertutup merupakan suatu sumber energi yang tidak mengganggu lingkungan. Mini-OTEC ini menggunakan pemindah panas berbahan titanium dan dibuat oleh perusahaan Alfa Laval dari Swedia. Pipa air dingin terbuat dari polietileen dan memiliki garis, tengah  0,71 meter  dan  panjang  900  meter.  Bagian  atas  pipa  dikaitkan  pada  sebuah  ponton terapung. Pipa air dingin juga berfungsi sebagai jangkar untuk menahan ponton pada tempatnya.
Gambar 4
Beroperasinya dengan baik sebuah PLT-PL percobaan dengan daya 100 KW di Pulau Nauru, kepulauan Pasifik, dibangun oleh TEPSCO  (Tokyo Electric Power Services Company). Perusahaan tersebut merencanakan akan membangun sebuhah PLT-PL lagi yang tidak terapung, melainkan di tepi pantai, dengan daya yang lebih besar  yaitu 10  MW.  Pembangkit  itu  direncanakan  juga  untuk  dibangun  di Kepulauan Pasifik.

Selanjutnya  dapat  pula  dikemukanan  bahwa  perusahaan  Global  Marine mendapat tugas dari Departemen Energi Amerika Serikat untuk mengubah tangker Chipachet menjadi suatu anjungan terapung percobaan bagi sebuah PLT-PL dengan daya 1 MW. Proyek ini dinamakan OTEC-1, dan antara lain akan menguji beberapa konsep pemindah panas pada kondisi lapangan dan terletak juga di lepas Pantai Hawaii. Pipa air dingin pada proyek ini terdiri atas gabungan tiga pipa polietileen (garis tengah masing-masing 1,2 meter) dan panjang 640 meter. Tiap pipa dilalui sebuah kabel baja yang pada ujung bawahnya dilengkapi dengan suatu beban yang berat agar pipa itu senantiasa berada dalam posisi yang vertikal. Kedalaman laut adalah kira-kira 1220 meter.
Gambar 5
Suatu rencana untuk membuat proyek PLT-PL Eropa dengan daya 10 MW (OTEC-10) menggunakan anjungan yang terbuat dari beton. Juga diguankan sistem siklus tertutup dengan amonia sebagai medium kerja. Pipa air dingin memiliki garis tengah 7 meter dan panjangnya 800 meter.
Gambar6

Konsep  ini  dikembangkan  oleh  Hollandse  Betton  Group     (HBG)  dari Belanda.Beberapa proyek percobaan lain dengan daya  10 MW juga dilakukan di Jepang dan Amerika Serikat. Dapat dikemukakan bahwa semua proyek percobaan menyimpulkan bahwa secara teknis diperoleh hasil-hasil yang cukup memuaskan namun secara ekonomi belum karena harganya masih terlampau tinggi untuk dapat dioperasikan secara komersial. Peningkatan efisiensi terutama dari penukar panas masih perlu dicapai untuk menurunkan ukuran-ukuran pembangkit dan dengan demikian juga menurunkan biayanya.

PROSPEK DI INDONESIA

Minyak merupakan sumber energi utama di Indonesia. Pemakaiannya terus meningkat baik untuk komoditas ekspor yang menghasilkan devisa maupun untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sementara  cadangannya  terbatas  sehingga  pengelolaannya  harus  dilakukan seefisien mungkin. Karena itu, ketergantungan akan minyak bumi untuk jangka panjang tidak dapat dipertahankan lagi sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Energi baru dan terbarukan adalah energi yang pada umumnya sumber daya nonfosil yang dapat diperbarui atau bisa dikelola dengan baik, maka sumber dayanya tidak akan habis. Laut selain menjadi sumber pangan juga mengandung beraneka sumber daya energi.  Kini  para  ahli  menaruh  perhatian  terhadap  laut  sebagai  upaya  mencari jawaban terhadap tantangan kekurangan energi di waktu mendatang dan upaya menganekakan penggunaan sumber daya energi. Kesenjangan antara kebutuhan dan persediaan  energi  merupakan  masalah  yang  perlu  segera  dicari pemecahannya.
Apalagi  mengingat  perkiraan  dan  perhi-  tungan  para  ahli  pada  tahun  2010-an produksi minyak akan menurun tajam dan bisa menja- di titik awal kesenjangan energi. Untuk lautan di wilayah Indonesia, potensi termal 2,5 x 1023 joule dengan efisiensi konversi energi panas laut sebesar tiga persen dapat menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Potensi energi panas laut yang baik terletak pada daerah antara 6- 9° lintang selatan dan 104-109° bujur timur. Di daerah tersebut pada jarak kurang dari 20 km dari pantai didapatkan suhu rata-rata permukaan laut di atas 28°C dan didapatkan  perbedaan  suhu  permukaan  dan  kedalaman  laut  (1.000  m)  sebesar 22,8°C. Sedangkan perbedaan suhu rata-rata tahunan permukaan dan kedalaman
lautan (650 m) lebih tinggi dari 20°C. Dengan potensi sumber energi yang melimpah, konversi energi panas laut dapat dijadikan alternatif pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia.
Gambar 7
Sebagaimana  kita  ketahui,  luas  laut  Indonesia  mencapai     5,8  juta  km2, mendekati 70% luas keseluruhan wilayah Indonesia. Dengan luas wilayah mayoritas berupa lautan, wilayah Indonesia memiliki energi yang punya prospek bagus yakni energi arus laut. Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-selat tersebut. Selain itu, Indonesia adalah tempat pertemuan arus laut yang diakibatkan oleh konstanta pasang surut M2 yang dominan di Samudra Hindia dengan periode sekitar 12 jam dan konstanta pasang surut K1 yang dominan di Samudra Pasifik dengan periode lebih kurang 24 jam. M2 adalah konstanta pasang surut akibat gerak Bulan mengelilingi Bumi, sedangkan K1 adalah konstanta pasang surut yang diakibatkan oleh kecondongan orbit Bulan saat mengelilingi Bumi.
Di Indonesia, potensi energi samudra sangat besar karena Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km dan terdiri dari laut dalam dan laut dangkal. Biaya investasi belum bisa diketahui di Indonesia tetapi berdasarkan uji coba di beberapa negara industri maju adalah berkisar 9 sen/kWh hingga 15 sen/kWh.

Berdasarkan letak penempatan pompa kalor, konversi energi panas laut dapat diklasifikasikan  menjadi  tiga  tipe,  konversi  energi  panas  laut  landasan  darat, konversi energi panas laut terapung landasan permanen, dan konversi energi panas laut terapung kapal. Konversi energi panas laut landasan darat alat utamanya terletak di darat, hanya sebagian kecil peralatan yang menjorok ke laut. Kelebihan sistem ini adalah dayanya lebih stabil dan pemeliharaannya lebih mudah. Kekurangan sistem jenis ini membutuhkan keadaan pantai yang curam, agar tidak memerlukan pipa air dingin yang panjang.Untuk konversi energi panas laut terapung landasan permanen, diperlukan sistem penambat dan sistem transmisi bawah laut, sehingga permasalahan utamanya pada sistem penambat dan teknologi transmisi bawah laut yang mahal. Jenis ini masih dalam taraf penelitian dan pengembangan. Perkembangan  teknologi  konversi  energi  panas  laut  di  Indonesia  baru mencapai status penelitian, dengan jenis konversi energi panas laut landasan darat dan dengan kapasitas 100 kW, lokasi di Bali Utara.
Secara  umum  kendala  pada  teknologi  konversi  energi  panas  laut  adalah efisiensi pemompaan yang masih rendah, korosi pipa, bahan pipa air dingin, dan biofouling, yang semuanya menyangkut investasi. Selain itu kajian sumber daya kelautan masih terbatas terhadap langkah pengembangan konversi energi panas laut.

ANALISA


Keuntungan bagi sisi pemerintah :
  • Pemanfaatan  energi  baru,  seperti  tenaga  panas  laut,  akan  mengurangi ketergantungan akan BBM atau Batu bara yang cadangannya diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun mendatang.
  • Penelitian  ini  akan  melibatkan  instansi-instansi  yang  terkait/departemen sehingga  diharapkan  akan  memberikan  sumbangsihnya dalam bidang  ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
  • Penggunaan teknologi ini akan mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat emisi gas buang dari produk BBM atau Batu bara.
  • Setiap  proyek  yang  akan  dibangun  nantinya  akan  mengurangi  jumlah pengangguran, karena tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja.
Keuntungan bagi penyedia listrik (PT PLN) :
  • Merupakan solusi alternatif untuk masa yang akan datang, sekiranya produksi BBM atau batu bara telah berhenti.
  • Mengurangi ketergantungan akan BBM atau batu bara sebagai bahan baku dalam memproduksi listrik.
  • Jika dimanfaatkan secara optimum, maka dengan efisiensi sekitar tiga persen maka Indonesia dapat menghasilkan 240.000 MW dari total potensi panas laut yang ada.
  • Hasil sampingan berupa air tawar tentu dapat dimanfaatkan untuk produksi air minum bersih untuk didayakan oleh PLN.
Keuntungan bagi konsumen :
  • Konsumen akan merasa lega akan kontinuitas penyediaan energi listrik untuk beberapa waktu mendatang.
Kendala   :
  • Untuk mengubah suatu sistem ketenaga listrikan dari BBM dan Batubara menjadi panas laut dibutuhkan biaya investasi yang sangat besar.
  • Efisiensi pembangkit tenaga panas laut (PLT-PL) yang masih di dwah 5 % tentu bukan merupakan kabar yang baik bagi semua pihak.
  • Belum  ada  investor  yang  besedia  menanamkan  investasinya  untuk  proyek pembuatan pembangkit tenaga panas laut (PLT-PL).
  • Adanya  gangguan  alam  di  daerah  laut  atau  pantai  akan  merugikan  sistem kelistrikan dengan teknologi panas laut.
  • Biaya produksi akan tinggi sehingga mau tidak mau jika pemerintah mekakukan subsidi, maka budget APBN akan tersedot untuk biaya subsidi.
KESIMPULAN
Sejak  tahun  1973,  yaitu  terjadinya  kemelut  energi  yang  diakibatkan  oleh naiknya harga minyak yang sangat tinggi, teknologi pembangkitan tenaga listrik dengan prinsip konversi enegrgi panas laut (KEPL) mengalami peerkembangan yang relatif pesat. Tujuan pengembangan generasi pertama PLT-PL banyak yang dapat dicapai.   Sebuah proyek percobaan terapung mini-OTEC dengan daya 50 KW yang beroperasi di lepas pantai kepulauan Hawaii memberikan hasil yang positif. Proyekproyek lain dengan daya 1 MW juga berhasil dengan baik. Diharapkan bahwa proyek-proyek percobaan dengan daya yang lebih besar, yaitu 10 MW yang kini sedang dikerjakan juga akan memberikan hasil yang baik. Masalah utama adalah bahwa rendemen, atau efisiensi termal, dari penukar panas masih  rendah  sekali  sehingga  semua  ukuran  menjadi  sangat  besar  dan  dengan sendirinya menjadikan biaya PLT-PL masih relatih mahal. Diperkirakan bahwa masih akan memerlukan waktu yang lama sebelum pembangkit tenaga listrik jenis ini akan dapat dioperasikan secara komersial. Untuk Indonesia, potensi akan energi panas  laut  adalah  besar  karena  Indonesia  merupakan  suatu  negara  kepulauan. Daerah yang pada waktunya dapat memanfaatkan sumber daya energi ini adalah misalnya kepulauan Maluku yang lautannya banyak memiliki kedalaman yang besar.

DAFTAR PUSTAKA
  • Kadir,  Abdul. 2005. Teknologi  Konversi Energi Panas Laut :  Prinsip, Perkembangan dan Prospek.
  • http://ery-wijaya.web.ugm.ac.id/?page_id=24
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Ocean_thermal_energy_conversion

Kedahsyatan Energi Nuklir


nuclear-bombKita tidak akan pernah bisa melupakan peristiwa pemboman dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, yang menandai berakhirnya perang dunia kedua. Begitu besar dan luasnya dampak bom atom (tepatnya bom nuklir) secara fisik dan politik terhadap dunia dan bahkan masih tersisa sampai saat ini.
Kita juga mungkin sulit untuk menghilangkan trauma atas musibah meledaknya reaktor nuklir Chernobyl yang menimbulkan dampak sosial ekonomi yang sangat besar. Dan bahkan, kerugian yang besar akibat hancurnya reaktor chernobyl sampai saat ini masih dijadikan alasan bagi penggiat lingkungan untuk terus menghalang-halangi upaya pengembangan energi nuklir dalam bentuk pembangkit listrik.
Ada baiknya kita memahami skema atau teori yang tersembunyi di balik dahsyatnya energi nuklir sebagaimana yang efeknya telah bersama-sama kita ketahui. Dari sini kita dapat melihat potensi lain pengembangan energi nuklir yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat manusia ketimbang menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang tidak bijaksana dan tidak bertanggung jawab.
Gaya Inti dan Defek Massa
Telah kita ketahui bersama bahwa inti atom merupakan bagian inti dari suatu atom sebagai penyusun materi. Inti atom terdiri atas dua partikel, yaitu proton dan neutron atau secara bersama disebut nukleon, yang terikat dan bergabung bersama. Gaya tolak antara proton-proton yang bermuatan positif di dalam inti atom seharusnya dapat memisahkan nukleon-nukleon di dalam inti atom. Namun pada kenyataannya proton-proton dan neutron dapat bergabung di dalam inti atom. Ini menunjukkan ada gaya lain yang lebih kuat yang bekerja di antara nukleon yang membuat nukleon-nukleon dapat bersatu di dalam inti atom. Gaya ini disebut gaya ikat inti atau gaya nuklir.
Fakta lain dari inti atom adalah massa inti atom selalu lebih kecil daripada massa partikel-partikel penyusunnya, yaitu jumlah massa proton dan massa neutron. Jadi, terdapat selisih massa antara jumlah massa proton dan neutron dengan massa inti keseluruhan. Selisih massa ini disebut defek massa.
Kesetaraan Massa dan Energi
Dalam mengembangkan teorinya tentang relativitas, Einstein sampai kepada satu kesimpulan yang di kemudian hari menjadi begitu penting. Einstein menyimpulkan bahwa terdapat kesetaraan antara massa dan energi yang dirumuskan dalam persamaannya yang terkenal, yang sangat identik dengan dirinya
einstein01
Persamaan ini menyiratkan adanya kaitan antara massa sebuah benda dan energinya, dimana dapat dikatakan bahwa massa dapat diubah menjadi energi.
Pada mulanya, kesetaraan massa dan energi belum menjadi prinsip penting. Sampai disadari bahwa terdapat hubungan antara gaya ikat inti dan defek massa di dalam inti atom. Jika prinsip kesetaraan massa dan energi ini diterapkan pada inti atom, bisa dikatakan bahwa massa yang hilang (defek massa) telah diubah menjadi energi untuk mengikat nukleon-nukleon di dalam inti atom. Jadi, defek massa bersesuaian dengan energi ikat inti.
Demikian halnya dengan reaksi nuklir, teramati berkurangnya sejumlah massa dalam reaksi nuklir dimana sebuah inti atom dapat diubah menjadi inti atom lain disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar. Energi yang sangat besar yang dihasilkan dari reaksi nuklir berasal dari perubahan sejumlah massa inti yang bereaksi.
Energi Nuklir
Jadi, bisa disimpulkan bahwa energi nuklir dihasilkan dari perubahan sejumlah massa inti atom ketika berubah menjadi inti atom yang lain dalam reaksi nuklir.
Mekanisme di dalam inti atom melibatkan berkurangnya sejumlah massa dari inti atom yang diubah menjadi energi nuklir. Ketika inti atom bereaksi atau mengalami pembelahan dan berubah menjadi inti atom yang lain disertai pelepasan sejumlah partikel, sebagian massa inti atom menjadi berkurang yang ditandai dengan pelepasan energi yang besar dari dalam inti berupa panas atau energi kinetik. Dalam setiap mekanisme dimana massa berkurang maka telah terjadi perubahan massa menjadi energi nuklir. Hal ini sesuai dengan prinsip kesetaraan massa-energi.
Energi nuklir yang dihasilkan dalam mekanisme inti atom dan reaksi nuklir begitu besar. Ini tidak lepas dari kenyataan bahwa inti atom merupakan bagian dari atom sebagai penyusun materi, dimana jumlah atom di dalam materi adalah jumlah yang sangat besar yang diwakili oleh suatu bilangan yang dinamakan bilangan avogadro. Bilangan ini adalah bilangan yang sangat besar, yaitu
avogadro
Bayangkan, 1 kg massa inti yang mengalami pembelahan dapat menghasilkan energi sebesar puluhan juta kilowatt jam (kWh). Ini sama saja dengan energi yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu 100 W selama 30 ribu tahun, wow! Tidak heran jika efek dari bom nuklir demikian dahsyatnya, karena energi yang dihasilkan memang sangat besar.
Dengan jumlah energi yang demikian dahsyat, sebagaimana yang kita lihat dalam bom nuklir, energi nuklir menyimpan potensi yang luar biasa. Jika energi yang dahsyat ini dapat dikendalikan dan dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih bijaksana, tentu potensi energi nuklir layak untuk dipertimbangkan dan dikembangkan sebagai salah satu alternatif sumber energi selain minyak bumi.
Artikel ada di : netsains.com

Memecah Kebuntuan Penyelidikan Perut Bumi

Dosen muda Jurusan Teknik Penerbangan ITB, Yogi Ahmad Erlangga, tak menyangka, desertasi doktoralnya di Delft University of Technology Belanda bakal mendapat sambutan meriah. Dalam desertasinya, dia membahas masalah getaran struktur pesawat yang ditimbulkan oleh kerja mesin maupun faktor lain. Getaran ini perlu diukur untuk mendapatkan informasi soal kekuatan badan pesawat.

Dalam penelitiannya itu, Yogi berhasil memecahkan persamaan matematika yang selama ini sulit dipecahkan. Persamaan itu bernama Persamaan Helmholtz. Penyelia dan pembimbing program doktoral Yogi yang bernama Dr Ir Kees Vuik pun memberi sanjungan atas keberhasilan itu. Dia menyebut Yogi telah berhasil menyelesaikan problem yang telah coba dipecahkan selama 30 tahun.

Berkat temuan Yogi, metode perhitungan komputer yang mempergunakan persamaan tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Temuan ini pun menjadikan reputasi Yogi di kalangan saintis dan matematikawan dunia menanjak.

Institusi riset dunia banyak memintanya datang sebagai peneliti tamu. Saat ini Yogi masih berada di Kanada dan mondar-mandir ke sejumlah kota di Amerika Serikat untuk mempresentasikan temuannya itu dengan disponsori Society Exploration of Geophysics (SEG).
 
Yang membuat Yogi heran, temuannya itu justru mendapat sambutan lebih antusias dari dunia perminyakan. Padahal, objek yang ditelitinya sama sekali tidak terkait dengan dunia tersebut. Usut punya usut, ternyata temuan Yogi itu bisa mempermudah proses pengukuran dalam pencarian sumber-sumber minyak, atau juga dikenal sebagai proses seismik. "Saya hanya diberi tahu bahwa berdasarkan pemecahan itu, satu proses komputasi seismik bisa menjadi 100 kali lebih cepat," ungkap dia. Saat berkesempatan pulang ke Tanah Air, keheranan itu kemudian diceritakan Yogi kepada rekannya sesama dosen muda di Teknik Penerbangan ITB, Khairul Ummah. Selain sebagai dosen manajemen transportasi udara, pria yang biasa disapa Khoirul ini juga banyak menggeluti dunia teknologi komunikasi dan informasi.

Khairul bersama beberapa koleganya dari kalangan matematikawan serta ahli geofisika dan teknik informatika kemudian mencoba mencari tahu hubungan temuan Yogi dengan proses seismik yang selama ini berjalan. Mereka kemudian menemukan jawaban bahwa sebenarnya, selama ini proses seismik di dunia perminyakan masih terkendala sulitnya proses pemecahan Persamaan Helmholtz.

Selanjutnya Khairul mengungkapkan bahwa proses seismik saat ini sedang mengubah proses penghitungan data berbasis waktu menjadi proses yang berbasis frekuensi gelombang. Biasanya, pencarian sumber-sumber minyak dilakukan dengan cara "mengukur"perut bumi. Pengukuran dilakukan dengan mengirimkan sinyal berupa getaran. Saat ini, kebanyakan survei seismik dilakukan secara dua dimensi (2D). Gelombang yang dikirim ke perut bumi, pantulannya diterima kembali di permukaan.

Kalangan industri minyak sebenarnya bermimpi untuk bisa menemukan metode yang lebih baik, yakni agar bumi dapat di-scan lebih cepat dalam blok-blok tiga dimensi (3D). Sayangnya, kemampuan komputer canggih kini tersedia belum bisa mendukung perhitungan matematisnya yang rumit.

Mulanya, perhitungan dalam survei seismik dilakukan berbasiskan waktu rambatan dan pantulan gelombang. Cuma, proses penghitungan berdasarkan waktu, sekarang dirasakan oleh dunia perminyakan masih memiliki beberapa kelemahan. Mereka menganggap informasi yang diperoleh dari proses ini belum maksimal. Para ahli seismik pun kemudian mencoba mengembangkan metode baru berbasis waktu ini dengan basis frekuensi gelombang. Cara ini dianggap bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan lebih maksimal.

"Proses seismik berbasis frekuensi ini sebenarnya bukan hal baru dalam dunia perminyakan,"tutur Khairul. Cuma, kata dia, proses seismik berbasis frekuensi ini selalu terkendala oleh rumitnya proses penghitungan data di komputer. Menurut dia, penghitungan data proses seismik berbasis frekuensi tetap saja sulit dilakukan meski mengandalkan komputer berkemampuan sangat tinggi atau sering disebut super komputer.

Temuan putera pasangan Mohamad Isis dan Euis Aryati ini, menurut Khairul, bisa membuat perhitungan yang tak terpecahkan super komputer menjadi bisa terselesaikan hanya dengan komputer biasa. "Tapi harus diakui, tidak mudah untuk langsung bisa memahami dan mengaplikasikan temuan Yogi ini," tutur dia.

Berdasar temuan dan dengan arahan Yogi, Khairul bersama tim kecilnya sekarang terus berimprovisasi untuk mengembangkan pengukuran yang lebih andal dalam proses eksplorasi sumber-sumber minyak di perut bumi. Tim kecil bernama Waveform Inversion (Waviv) ini rencananya akan terus mengembangkan temuan berdasar temuan Yogi. Keuntungan hasil pemikiran Yogi, menurut dia, adalah penghematan memori komputasi dalam penghitungan data-data seismik. Khairul meyakini, metode yang dikembangkannya kini bisa mengambarkan isi perut bumi secara lebih mudah, murah, cepat dan akurat. Tak hanya itu, menurut dia, metodenya juga tetap andal meski perut bumi yang diukurnya memiliki struktur yang kompleks.

Dia pun mengungkapkan bahwa hasil penelitian Yogi ini tak hanya bisa digunakan di dunia perminyakan tapi juga bisa dikembangkan untuk dunia kedokteran. Proses CT scan maupun USG dalam dunia medis bisa sangat terbantu oleh penelitian tersebut. "nsya Allah ke depan, kami pun akan riset ke arah itu," ungkap Khairul.

Sumber : Republika

Alat elektronik bahan bakar gula

Ilmuwan di Jepang telah membuat sebuah sel bahan-bakar hayati (biofuel cell) yang menghasilkan energi yang cukup untuk menjalankan sebuah mp3 player atau mobil remot mainan.

Dengan terinspirasi oleh proses pembangkitan energi pada makhluk-makhluk hidup, Tsuyonobu Hatazawa, dari Sony Corporation, Kanagawa, dan rekan-rekannya membuat sebuah bio-baterai yang menghasilkan listrik dari glukosa dengan menggunakan enzim sebagai katalis.
Sel biofule yang sederhana terdiri dari sebuah anoda dan sebuah katoda yang dipisahkan oleh sebuah membran penghantar foton. Sebuah bahan bakar terbaharukan, seperti gula, dioksidasi oleh mikroorganisme-mikroorganisme pada anoda, menghasilkan elektron dan proton. Proton berpindah melalui membran ke katoda sedangkan elektron ditransfer ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal. Elektron dan proton bergabung dengan oksigen pada katoda membentuk air.
 
image elektronik

Sampai sekarang, output energi dari sel-sel biofuel masih terlalu rendah untuk pengaplikasian praktis. Transfer elektron pada sebuah sel biofuel bisa berlangsung lambat sehingga Hatazawa menggunakan sebuah turunan naftoquinon - yang dikenal sebagai mediator transfer elektron - untuk mengacak elektron-elektron antara elektroda dan enzim. Ini meningkatkan kepadatan arus - sebuah ukuran laju dari reaksi elektrokimia - dan meningkatkan luaran daya.
Untuk lebih meningkatkan kepadatan arus, Hatazawa memadukan mediator tersebut dan enzim ke dalam sebuah anoda serat-karbon. Daerah permukaan yang luas dan porositas elektroda menghindari terjadinya gangguan transport glukosa dan mempertahankan aktivitas enzim. Mereka menggunakan rancangan yang serupa untuk mengoptimalkan katoda sehingga menyuplai oksigen yang cukup ke sel bahan bakar. Pada saat mereka menumpuk empat sel ini bersama-sama, mereka mencapai luaran daya sebesar 100 miliwatt - cukup untuk menjalankan sebuah mp3 player dengan speaker atau mobil remot yang kecil.

Empat unit sel biofuel dalam rangkaian bisa menyalakan sebuah mp3 player lengkap dengan speaker
Adam Heller, seorang ahli di bidang bioelektrokimia dari Universitas Texas di Austin, Amerika Serikat, mengatakan penelitian ini "akan menjadi cikal bakal lahirnya sel-sel biofuel yang bermanfaat, setelah bertahun-tahun dilakukan penelitian yang tak kunjung membuahkan hasil".
 
Disadur dari: http://www.rsc.org/chemistryworld/

Buat Server di Rumah


cpuPC lama di pojok ruangan itu berdebu sudah. PC itu sudah lumayan lama menganggur meski sebetulnya masih bisa bekerja dengan baik. Tapi, apa daya, teknologi komponen di situ sudah agak ketinggalan zaman untuk keperluan sekarang.

Akan tetapi, bukan berarti PC itu dianggurkan. Daripada tidak terpakai, buat saja PC itu menjadi sebuah server. Biar lebih mantap lagi, PC itu dijadikan server untuk sebuah jaringan nirkabel di rumah.

Peralatan yang Anda butuhkan adalah kartu jaringan — kalau ada PC yang belum punya kartu jaringan. Alat lainnya adalah access point. Kalau Anda ingin berbagi koneksi internet, tentu saja Anda harus punya modem. Siapkan pula kabel jaringan (RJ45).

RJ45

O ya. PCplus (majalah-red) menggunakan Windows XP untuk pengaturan. Langsung saja ikuti langkah-langkah berikut.

Atur Access Point

1. Pastikan kartu jaringan sudah terpasang pada PC zadul — yang berikutnya akan disebut “server”. Nyalakan access point lalu hubungkan access point ke server dengan kabel jaringan. Pilih salah satu port LAN (kalau ada beberapa port LAN).

2. Pastikan pula kalau pengaturan jaringan lokal di Internet Protocol (TCP/IP) Properties untuk pemilihan alamat IP diatur pada [Obtain an IP address automatically). Begitu pula pengaturan pada server DNS, pilih [Obtain DNS server address automatically].

3. Buka buku (atau file dalam CD) petunjuk penggunaan access point Anda. Cari tahu alamat IP default access point. Access point yang PCplus gunakan memiliki alamat 192.168.1.1. Ketikkan alamat yang Anda dapat itu di browser. Di halaman yang muncul, lakukan login. Password-nya? Lagi-lagi rujuk buku petunjuk penggunaan.

4. Setelah login, masuklah ke bagian pengaturan dasar. Tentukan SSID atau boleh pula disebut sebagai nama jaringan. SSID milik PCplus diberi nama “PCPLUS”.

5. Selanjutnya, atur keamanan jaringan. Carilah bagian yang digunakan untuk itu. Tentukan mode autentifikasi. PCplus memilih WAP. Isikan key-nya. Key ini harus dimasukkan oleh setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.

6. Karena access point ini juga akan membagikan koneksi internet ke dalam jaringan, jangan lupa untuk mengaktifkan NAT (Network Address Translation).

7. Tutup browser.

8. Klik kanan pada [My Computer] lalu klik [Properties]. Klik [Computer Name]. Klik [Change]. Lalu isikan “Computer name” dengan “server” dan Workgroup dengan nama “HOME” (tanpa tanda kutip). Semua nama Workgroup pada perangkat yang tercolok harus “HOME” pula. Mumpung ingat, lakukan langkah ke-8 ini pada semua komputer yang akan terhubung ke jaringan.

Berbagi File
1. Balik lagi ke server. Letakkan semua file yang hendak dibagi ke dalam sebuah folder dan sub folder. Misalnya begini. Ada folder bernama “Media”. Di dalam folder media itu ada sub folder “Foto”, “Film”, dan “Lagu”. Share folder “Media”. Caranya, buat yang belum tahu, klik kanan pada folder, lalu klik [Sharing and Security].

2. Pada kotak yang muncul, kalau Anda belum pernah melakukan membagi-pakai folder, muncullah sebuah teks. Klik teks itu. Pada tampilan berikutnya, klik [If you understand the security risk but…]. Lalu pilih [Just enable file sharing]. Klik [OK]. Klik [Share this folder on the network]. Isikan “Share name” dengan “Media”—tanpa tanda kutip. Aktifkan [Allow network users to change my files]. Klik [OK].

3. Sekarang, pergi ke komputer klien, komputer lain yang bukan server. Klik tombol [Start] lalu klik kanan pada [My Computer] dan klik [Map Network Drive]. Pada kotak yang muncul, pilih huruf drive. Klik [Browse]. Cari nama komputer server dan pilih folder “Media” yang tadi di-share. Klik [OK]. Pilih [Reconnect at logon]. Klik [Finish]. Siplah. Server sudah bisa diakses.

Berbagi Printer
1. Colokkan printer ke server. Tentu saja jangan lupa instal driver-nya. Setelah itu, buka Control Panel. Buka Printer and Faxes. Klik kanan pada printer yang hendak dibagi.

2. Pada kotak yang muncul, pilih [Share this printer]. Isikan “Share name” dengan “Printer” (lagi-lagi enggak usah pakai tanda kutip). Klik [OK].

3. Di komputer klien, juga buka Printer and Faxes yang ada pada Control Panel. Klik [Add Printer] pada menu yang ada di kiri. Klik [Next] pada wizard yang muncul. Pilih [A Network Printer] pada jendela wizard berikutnya. Klik [Next]. Pilih [Browse Printer], lalu klik [Next]. Pilih komputer server pada daftar. Klik [Next]. Pada kotak yang muncul, klik [Yes]. Pilih [Yes] lalu klik [Next] pada kotak berikutnya. Klik [Finish].

Berbagi Koneksi Internet
1. Colok modem ke access point pada bagian WAN.

2. Buka lagi alamat IP access point dengan browser untuk melakukan pengaturan. Pada bagian pengaturan WAN, pastikan DHCP terpilih sebagai tipe koneksi internet. Simpan semua pengaturan.

3. Access point sudah bisa dilepas dari server. Selamat mencoba.

Sumber: PCplus Artikel ada di : www.tekno.kompas.com.