Blogroll

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".
"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Pages

Tampilkan postingan dengan label OIL KNOWLEDGE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OIL KNOWLEDGE. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Juli 2011

50 Perusahaan Minyak Bonafide


Pembaca, kira-kira jika anda ditanya : Sebutkan 10 perusahaan bonafide di seluruh dunia? Apa yang akan anda sebut? Kalo versi saya sendiri saya akan menjawab sesuai yang nyangkut di kepala dan biasa kita dengar, antara lain : BP, Total, Caltex, Unocal, Exxon, Chevron, Petronas,.... ehmmm bingung kan mana lagi. Saya yakin, banyak diantara kita belum begitu paham tentang info perusahaan minyak yang akurat.
Iseng-iseng cari info akhirnya nyasar di petrostrategis dan mendapatkan info 50 perusahaan bonafide yang dimuat dalam Oil & Gas Journal, September 15, 2008. Info tersebut didasarkan pada laporan "OGJ 200/100"' tentang 2007 worldwide oil equivalent reserves. Dari info yang ada, ternyata, Masya Alloh QP tempatku 'nyangkul' berada diurutan ketiga. Oh ya... Pertamina juga lumayan meski hanya di urutan ke-31...
Berikut tabel produksi dan listing perusahaan dimaksud :

Largest oil gas company
Ranking 
(2006) 
Nama Perusahaan  Cadangan Minyak Cair 
(dalam Juta barrels) 
Cadangan Gas Alam
(dalam Milyar kaki kubik) 
Total Cadangan Minyak
(dalam juta barrels)
1 Saudi Arabian Oil Company (Saudi Arabia) 3 259,900 253,800 303,285
2 National Iranian Oil Company (Iran) 3 138,400 948,200 300,485
3 Qatar Petroleum (Qatar)3 15,207 905,300 169,959
4 Iraq National Oil Company (Iraq) 2,3 115,000 119,940 134,135
5 Petroleos de Venezuela.S.A. (Venezuela) 3 99,377 170,920 128,594
6 Abu Dhabi National Oil Company (UAE)  3 92,200 198,500     126,132 
7 Kuwait Petroleum Corporation (Kuwait) 3 101,500 55,515 110,990
8 Nigerian National Petroleum Corporation (Nigeria) 3 36,220 183,990 67,671
9 National Oil Company (Libya) 2,3 41,464 50,100 50,028
10 Sonatrach (Algeria) 2,3 12,200 159,000 39,379
11 Gazprom (Russia) 0 171,176 29,261
12 OAO Rosneft (Russia) 17,513 25,108 21,805
13 PetroChina Co. Ltd. (China) 11,706 57,111 21,469
14 Petronas (Malaysia) 5,360 82,992 19,547
15 OAO Lukoil (Russia) 15,715 28 15,720
16 Egyptian General Petroleum Corp. (Egypt) 2 3,700 58,500 13,700
17 ExxonMobil Corporation (United States) 7,744 32,610 13,318
18 Petroleos Mexicanos (Mexico) 11,048 12,578 13,198
19 BP Corporation (United Kingdom) 5,492 41,130 12,523
20 Petroleo Brasilerio S.A. (Brazil) 9,613 12,547 11,578
21 Chevron Corporation (United States) 7,087 22,140 10,870
22 Royal Dutch/Shell (Netherlands) 3,776  40,895 10,767
23 ConocoPhillips (United States) 6,320 25,438 10,668
24 Sonangol (Angola)3 9,035 9,530 10,664
25 Petroleum Development Oman LLC (Oman) 5,500 30,000 10,628
26 Total (France) 5,778 25,730 10,176
27 Statoil (Norway) 2,389 20,319 5,862
28 ENI (Italy) 3,925 11,204 5,840
29 Dubai Petroleum Company (United Arab Emirates) 2,3 4,000 4,000 4,684
30 Petroleos de Ecuador (Ecuador)3 4,517 NR 4,517
31 Pertamina (Indonesia) 3 903 20,538 4,414
32 EnCana Corp. (Canada) 927 13,300 3,201
33 Occidental Petroleum Corporation (United States) 2,228 3,843 2,885
34 China National Offshore Oil Corp. (China) 1,490 6,232 2,555
35 Devon Energy Corporation (United States) 998 8,994 2,535
36 Anadarko Petroleum Corporation (United States) 1,014 8,504 2,468
37 Repsol YPF (Spain) 952 8,137 2,343
38 Canadian Natural Resources (Canada) 1,358 3,666 1,985
39 XTO Energy (United States) 308 9,441 1,922
40 Ecopetrol (Columbia) 1,450 2,439 1,867
41 Chesapeake Energy Corp. (United States) 124 10,137 1,856
42 Talisman Energy Ltd. (Canada) 749 5,464 1,683
43 Apache Corp. (United States) 1,134 2,446 1,552
44 EOG Resources (United States) 179 7,745 1,503
45 Romanian National Oil Co. (Romania) 2 863 3,550 1,470
46 BHP Billiton Ltd (Australia) 565 4,727 1,373
47 BG Group PLC (United Kingdom) 393 5,572 1,345
48 Hess Corp. (United States) 885 2,668 1,341
49 Marathon Oil Corp. (United States) 650 3,450 1,240
50 Shell Canada Ltd. (Canada) 808 1,400 1,047
Catatan :
2). Informasi dari Administrator Informasi Energi  di Country Analysis Breafing
3). Anggota OPEC.

Penyulingan, Pemrosesan Minyak Bumi


1. Pendahuluan
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
1. Alkana (parafin)  :  CnH2n + 2
Alkana  ini  memiliki  rantai  lurus  dan  bercabang,  fraksi  ini  merupakan  yang terrbesar di dalam minyak mentah.
2. Siklo alkana (napten) :   CnH2n
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.

Siklohexana

3. Aromatik :   CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)

Napten
Aromatik  hanya  terdapat  dalam  jumlah  kecil,  tetapi  sangat  diperlukan  dalam bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak, tetapi kadang-kadang  (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu  merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan  (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi  produk  yang  dapat  dijual  (marketeble  product)  melalui  kombinasi  proses fisika   dan  kimia.  Produk  yang  dihasilkan  dari   proses  pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
1. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit  (Inggris) atau bensin  (Indonesia) memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam    penyulingan  yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
Beberapa naphta digunakan sebagai :
- Pelarut dry cleaning (pencuci)
- Pelarut karet
- Bahan awal etilen
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai :
- Minyak tanah
- Bahan bakar jet untuk air plane
2. Intermediate  destilates merupakan  minyak  gas  atau  bahan  bakar  diesel  yang penggunaannya  sebagai  bahan  bakar  transportasi  truk-truk  berat,  kereta  api, kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
3. Heavy  destilates merupakan  komponen  dengan  berat  molekul  tinggi.  Fraksi  ini biasanya dirubah menjadi minyak pelumas  (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
4. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum.

2. Fraksi Minyak Bumi
Proses  pertama  dalam  pemrosesan  minyak  bumi  adalah  fraksionasi  dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel

Sisa:     1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin.
2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.

a. Fraksi Gas
Gas  alam  dapat  diperoleh  secara  terpisah  maupun  bersama-sama  dengan minyak  bumi.  Gas  alam  sebagian  besar  terdiri  dari  alkana  berantai  karbon  rendah yaitu  antara  lain  metana,  etana,  propana,  butana  dan  iso-butana.  Gas  alam  dapat dipergunakan sebagai:
1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam  mempunyai  keburukan  yaitu  sifatnya  yang  tidak  berbaun  (bila  dibandingkan dengan  gas  dari  batubara)  sehingga  sering  terjadi  kecelakaan  karena  bocor.  Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali.
Propana  yang  merupakan  salah  satu  fraksi  gas  pada  perusahaan  biasanya digunakan sebagai :
- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. - Mengelas besi tuang.
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.
- Memotong besi dengan gas karbit.
- Penerangan pantai.
Butana dipakai dalam rumah tangga sebagai :
- Pemanas ruangan.
- Penerangan.
- Pemakaian di dapur.
Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila dibandingkan dengan propana.

2. Karbon hitam (Carbon Black)
Karbon   hitam     (Carbon   black)   adalah   arang   harus   yang   dibuat   oleh pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai :       - Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.
Karbon  hitam  dibuat  dengan  membawa  nyala  gas  bumi  ke  sebuah  bidang datar  yang  didinginkan,  arang  yang  terbentuk  kemudian  dipisahkan dari  bidang ini dan dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung  75% karbon akan menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang dan sebagainya.

3. Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil  sintesis  dibuat  dengan  oksidasi  zat-zat  hidrokarbon  dari  gas  alamo Proses pembuatan lainnya, yaitu :
-   Pembuatan zat cair dari metana.
-  Pembuatan  bensin-bensin  untuk  kapal  terbang  yang  bernilai  tinggi  dengan  cara menggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.

b. Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya
tergantung  pada  susunan  kimia  dari  bahan-bahan  dasar.  Bila  mengandung
banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang
tidak mengetok (anti knocking).
2.  Merengkah  (cracking)  dari  hasil-hasil  minyak  bumi  berat,  misalnya  dari  minyak
gas dan residu.
3.  Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4.  Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Bensin biasanya digunakan sebagai :
1. Bahan bakar motor
Sebagai  bahan  bakar  motor  ada  beberapa  sifat  yang  diperhatikan  untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.
* Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu  banyaknya  propana  dan  butana  yang  berasal  dari  bensin.  Gelembunggelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.
* Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurangi kecendrungan dari  bahan  bakar  yang  menyebabkan  knocking,  misalnya  2,2,4  trimetil  pentana iso-oktan) adalah anti fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin automibil modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.
Bilangan  oktan  dapat  dinaikkan  dengan  menambahkan  beberapa  substansi, antara lain fefraefyl lead  (TEL) dan feframefyl lead  (l-MI) yang ditambahkan da!am bensin  dengan  kuantitas  yang  kecil  karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak  efek  timah  bagi  lingkungan.  TEL  (Pb(C2Hs)4)  dibuat  dari  campuran  timah hitam dengan natrium dan eti!klorida, reaksinya :
TEL
TEL
* Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan
Damar  dapat  terbentuk  karena  adanya  alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda sehingga berpotensi  untuk berpolirherisasi membentuk   molekul-molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain;
-  Bahan  ini  dapat  menempel  pada  beberapa  tempat  dalam  motor, antara  lain saluran-saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.
-  Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.
Pembentukan  damar  dapat  dicegah  dengan  penambahan  senyawa-senyawa dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen.

* Titik beku
Jika  dalam  bensin  terdapat  prosentasi  yang  tinggi  dari  aromatik-aromatik  tertentu maka  pada  waktu  pendinginan,  aromatik  itu  akan  mengkristal  dari  mengakibatkan tertutupnya  lubang-lubang  alai  penyemprotan  dalam  karburator.  Titik  beku  ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).

* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan  korosi  dari  bagian-bagian  logam, seperti  rusaknya silinder-silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.

2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih

Sebelum   digunakan   sebaagi   pengekstraksi   bensin   di   fraksinasi   dengan destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk mengekstraksi  berbagai  bahan,  seperti  minyak  kedelai,  minyak  kacang  tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain.
Sebagai  bahan  pelarut  bagi  karet  digunakan  fraksi  dengan titik didih antara 80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk :
- Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban.
- Melekatkan karet.
- Perekat-perekat untuk industri sepatu.
- Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan.
Bensin  juga  dapat  digunakan sebagai  bahan pembersih yaitu membersihkan secara  kimia  dengan  cara  diuapkan.  Keuntungan  menggunakan  bensin  sebagai bahan pembersih adalah:
-  Bensin  memiliki  titik  didih  rendah  sehingga  barang-barang  yang  dicuci  lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.
-  Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.
-  Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.

3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan
Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada:
-    Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
-    Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan rambut kulit.

C. Kerosin

Pemakaian  kerasin  sebagai  penerangan  di  negara-negara  maju  semakin berkurang,  sekarang  kerasin  digunakan  untuk  pemenasan.  Pemakaian  terpenting dari kerasin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik.
* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
* Viskositas
Minyak  dalam  lampu  kerasin  mengalir  ke  sumbu  karena  adanya  gaya  kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu.
Aliran  kerosin  tergantung  pada  viskositas  yaitu  jika  minyak  cair  kental  dan lampu  mempunyai  tinggi-naik  yang  besar  maka  api  akan  tetap  rendah  dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
* Kadar belerang
Sama seperti kadar belerang pada bensin.

2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat   pembakar   dengan   sumbu   bulat:   mempunyai   pengisian   hawa   yang dipusatkan.
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus
3. Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik didalam bensin tinggi.
4.   Bahan pelart untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5.   Bahan pelarut untuk insektisida
Bubuk  serangga  dibuat  dari  bunga  Chrysant  (Pyerlhrum  cinerarieotollum)  yang telah  dikeringkan  dan  dihaluskan,  sebagai  bahan  pelarut  digunakan  kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.

d. Minyak Gas

Minyak  gas  pada  awalnya  banyak  digunakan  sebagai  penerangan  dalam  gerbong kereta  api,  tetapi  sekarang  sebagian  telah  diganti  oleh  listrik  karena  lebih  mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
-   Bahan bakar untuk motor diesel.
-  Pesawat-pesawat  pemanasan  pusat  otomatis  dengan nama minyak bakar untuk keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual.
Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan :
-  Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka  persentasenya  harus  besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan   yang   penggunaannya   lebih   sedikit   peroksida (peroxyden) dan berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan  10  atau  15  titik bilangan oktan.
e. Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini  biasanya  hanya  digunakan  untuk  bahan  bakar  residual  dan  untuk  bahan  bakar sulingan.  Bahan  bakar  residua!  biasanya  diperoleh  dengan  cara  mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :
- Motor diesel tipe besar.
- Minyak  yang  dinyalakan  dengan  pembakar  dalam  tungku  masak  yang  digunakan untuk :
- Memproduksi uap
- Pengerjaan panas dari logam
- Mencairkan hasil perindustrian
- Membakar batu, emaile, dan sebagainya.

Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah :
* Memiliki batas viskositas tertentu
Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira  4 cs =  1,30E pada  50°C dan kira-kira  550/650 cs  =  75/850E pada  50°C. Minyak bakar yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah.
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
* Kadar belerang
Lebih  penting  pada  minyak  diesel  daripada  minyak  bakar  karena  pada  minyak
disesi  belerang  dapat  menyebabkan  kerusakan  silinder  dan  kerosi  dari  sistem
buang.
* Titik beku
-   Mempunyai titik beku maksimal tertentu.
-  Biasanya  titik  beku  tergantung  pada  perlakuan  terlebih  dahulu  yang  dikerjakan terhadap  bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari  residu  cracking yang sesudah dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih -210C, tetapi sesudah dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku menjadi 1500C.

3. Pemrosesan Minyak Bumi
Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :
1. Proses pemisahan (separation processes)
2. Proses konversi (convertion processes)
Proses  pengilangan (refines)  pertama-tama  adalah  mengubah  komponen minyak menjadi fraksi-fraksi yang laku dijual  berupa  beberapa  tipe  dari  destilasi.
Beberapa  perlakuan  kimia  dan  pemanasan  dilakukan  untuk  memperbaiki  kualitas dari  produk  minyak  mentah yang diperoleh. Misalnya pada tahun  1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi permintaan tersebut maka digunakan proses  "pemanasan"  dan  "tekanan"  yang  tinggi  untuk  mengubah  fraksi  yang  tidak diharapkan. Molekul  besar menjadi  yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin, proses ini disebut cracking.

a. Proses Pemisahan (Separation Processes)

Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.
Proses pemisahan tersebut adalah :
1. Destilasi
Bensin,  kerasin  dan  minyak  gas  biasanya  disuling  pada  tekanan  atmosfer,fraksi-fraksi  minyak pelumas akan mencapai  suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat hidrokarbon  mulai  terurai  (biasanya  kira-kira  antara  suhu  375  -400°C)  karena  itu lebih baik jika minyak  pelumas  disuling   dengan   tekanan   yang   diturunkan.
Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacum pump).
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gasgas dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang  kemudian  diserap  ulang  oleh  tanaman.  Steam  stripping  pada  umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.

Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
-    Untuk  mendapatkan  fraksi-fraksi  gasolin  alami  yang  dapat  dicampurkan pada bensin.
-    Untuk  pemisahan  gas-gas  rekahan  dalam  suatu  fraksi  yang  sangat  ringan (misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana)  dan  fraksi  yang lebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.
-Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu instalasi penghalus.

3. Adsorpsi
Proses   adsorpsi   digunakan   untuk   memperoleh   material   berat   dari   gas. Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah :
-  Untuk  mendapatkan  bagian-bagian  berisi  bensin  (natural  gasoline) dari  gas-gas bumi, dalam hal ini digunakan arang aktif.
-  Untuk  menghilangkan  bagian-bagian  yang  memberikan  warna  dan  hal-hal  lain  yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).

4. Filtrasi
Digunakan  untuk  memindahkan  endapan  lilin  dari  lilin  yang  mengandung destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.

5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.

6. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari  suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.

b. Proses Konversi (conversion processes)

Hampir     70%   dari   minyak   mentah   di   proses   secara   konversi   di   USA,
mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas". Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:

1. Cracking atau Pyrolisis
Cracking   atau   pyirolisis   merupakan   proses   pemecahan   molekul-molekul hidrokarbon   besar   menjadi   molekul-molekul   yang   lebih   kecil   dengan   adanya pemanasan atau katalis.
Cracking

Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi   cracking  adalah  endotermik  dan  melibatkan  energi  yang  tinggi.  Proses cracking meliputi:

* Proses cracking thermis murni
Proses  ini  merupakan  proses  pemecahan  molekul-molekul  besar  dari  zat hidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu.

Pada  pelaksanaannya  tidak  mungkin  mengatur  produk  yang dihasilkan pada suatu proses cracking, biasanya selain   menghasilkan   bensin (gasoline)   juga mengandung molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin).
Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh suatu  perbaikan  dalam  kualitas  bahan  pembakarnya  yang  disebabkan  oleh  2  hal, yaitu:
- Penurunan titik didih rata-rata
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari 45-50 hingga 75-80.

* Proses cracking thermis dengan katalisator
Dengan  adanya  katalisator  maka  reaksi  cracking  dapat  terjadi  pada  suhu yang lebih rendah. Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
-  Perbandingan  antara  bensin  terhadap  gas  adalah  sangat  baik  karena  disebabkan oleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.

Dengan  adanya  katalisator  dapat  terjadi  proses  isomerisasi,  dimana  alkenaalkena dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik   dalam   fraksi   bensin   yang   lebih   tinggi   yang   juga   dapat mempengaruhi bilangan oktan.

* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada  suhu  180-2000C  maka  akan  terbentuk  bensin  dalam  keadaan  dan  waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik  (misalnya parafin murni) dengan 2  atau  5%  AlCl3     dapat  merubah  sebagian  besar  (90%)  dari  bahan  itu  menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini  bensin  yang  dihasilkan  tidak  mengandung  alkena-alkena  tetapi  masih  memiliki bilangan  oktan  yang  lumayan,  hal  ini  mungkin  disebabkan  kerena  sebagian  besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :

- Mahal karena AlCl3   yang dipakai akan menyublim dan mengurai.- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.
- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai alat-alat yang tahan korosi.

2. Polimerisasi
Terbentuknya  polimer  antara  ikatan  molekul  yang  sama  yaitu  ikatan  bersama  dari light gasoline.
Polimerisasi

Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:
- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
- Bahan baku petrokimia.

Bahan  dasar  utama  dalam  proses  polimerisasi  adalah  olefin     (hidrokarbon tidak  jenuh)  yang  diperoleh  dari  cracking  still.  Contohnya:  Propilen,  n-butilen, isobutilen.
Isobutelin


3. Alkilasi
Proses  alkilasi  merupakan  proses  penggabungan  olefin  dari  aromat  atau hidrokarbon parafin.
Alkilasi

Proses   alkilasi   adalah   eksotermik   dan   pada   dasarnya   sama   dengan polimerisasi,   hanya  berbeda  pada  bagian-bagian  dari   charging  stock  need  be unsaturated.  Sebagai  hasilnya  adalah  produk  alkilat  yang  tidak  mengandung  olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.

4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.
Hidrogenasi

Disamping  untuk  menjenuhkan  ikatan  ganda,  hidrogenasi  dapat  digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.

5. Hydrocracking
Proses   hydrocracking   merupakan   penambahan   hidrogen   pada   proses cracking.
Hydocracking


6. Isomerisasi
Proses isomerisasi  merubah  struktur dari  atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom.

Isomerisasi

Proses  ini  menjadi  penting  karena  dapat  menghasilkan  iso-butana  yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
Iso-butana


7. Reforming atau Aromatisasi
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium.

Toluene


Penulis :
Cut Fatimah Zuhra, Ssi. Msi
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
© 2003 Digitized by USU digital library
DAFTAR PUSTAKA

Austin,  T.  George.  1985.  Shreves  Chemical  Process  Industries.  Mc  Graw  Hill  Book Company.
Fieser,  Louis  F  and  Mary  Fieser.    1950.  Organic  ChemistrySecond  Edition.  D.C. Heatch and Company: Boston.
Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks Publishing Company: California.
Nawawi, Harun.  1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman,  Peter.  1983.  An  Introduction  to  Industrial  Organic  Chemistry. Second Edition. Applied Science Publisher: London.

Perangkap Minyak Bumi


joomla_tip

Mengenal berbagai jenis perangkap minyak bumi

Perangkap minyak bumi sendiri merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga minyak dan gas bumi dapat terjebak di dalamnya.
Perangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi Perangkap Stratigrafi, Perangkap Struktural, Perangkap Kombinasi Stratigrafi-Struktur dan perangkap hidrodinamik.
  • Perangkap Stratigrafi
Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.
1.staratigrafi
Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoar tersebut, atau ketika terjadi perubahan permeabilitas pada lapisan reservoar itu sendiri. Pada salah satu tipe jebakan stratigrafi, pada horizontal, lapisan impermeabel memotong lapisan yang bengkok pada batuan yang memiliki kandungan minyak. Terkadang terpotong pada lapisan yang tidak dapat ditembus, atau Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. Pada perangkap stratigrafi yang lain berupa Lens-shaped. Pada perangkap ini, lapisan yang tidak dapat ditembus ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. Pada tipe yang lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reservoar itu sendiri. Pada reservoar yang telah mencapai puncaknya yang tidak sarang dan impermeabel, yang dimana pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta terdapat hidrokarbon.
Pada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi terperangkap pada reservoar itu sendiri yang Cut Off up-dip, dan mencegah migrasi lanjutan, sehingga tidak adanya pengatur struktur yang dibutuhkan. Variasi ukuran dan bentuk perangkap yang demikian mahabesar, untuk memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reservoar terendapkan.
2.Perangkap_stratigrafi
3.staratigrafi
4.traps

  • Perangkap Struktural
Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).
  • Jebakan Patahan
Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.
5.jebakan
  • Jebakan Antiklin
Kemudian, pada jebakan struktural selanjutnya, yaitu jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.
6.antiklin
  • Jebakan Struktural lainnya
Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya.
7.Perangkap_lain
  • Perangkap Kombinasi
Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri.
8.kombinasi
  • Perangkap Hidrodinamik
Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konvensional.
9.hidrodinamik
(Dari berbagai sumber)

Mengenal Reservoir Engineering


reservoir

Oil & Gas Reserves and Fish
Oil and Gas Reserves adalah seperti ikan.
• Explorasi Minyak dan Gas seperti proses memancing.
• Setiap proses memerlukan banyak uang dan waktu.
Proved, Probable, & Possible Reserves mempunyai analogi seperti memancing ikan.
• Ikan yang telah ditangkap dimasukan kedalam perahu.
• Ikan tersebut dapat ditentukan besar atau kecil.
• Ikan tersebut dapat ditentukan jenisnya dan kualitasnya.
• Ikan tersebut dapat dihitung dan diukur beratnya.
• Ikan tersebut tidak dapat diukur secara tepat.
• Ikan yang sudah tertangkap dapat terlepas lagi..

Reserves Estimation and Uncertainty
Batasan
• Reserves diestimasi pada kondisi ketidakpastian.
• Definisi reserves dan ketidakpastian.
• Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis.
• Cara mengurangi ketidakpastian.
Definisi Ketidakpastian : belum tentu terjadi, belum didefinisikan secara jelas, tanpa / kurang kejelasan.
Types of Uncertainty
• Teknis, Ekonomis, Politis.
• Ketidakpastian Teknis : geophysical, geological, petrophysical, atau engineering risk.
• Ketidakpastian Ekonomis : risiko harga, kapital dan biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak.
• Ketidakpastian Politis : country risk - stabilitas pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak dan (konsesi, PSC, etc...)
Reservoir Engineering
Metode Optimum untuk Produksi Minyak & Gas
• Secara alamiah (natural), dengan tenaga dari reservoir itu sendiri.
• Secara buatan (artificial lift), misalnya dengan pompa ataupun gas lift.
• Dengan penambahan energi dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode “Penyerapan Tahap Lanjut” (Enhanced Oil Recovery), misalnya injeksi panas, kimiawi, C02, dsb.
Pengertian Metode Optimum
Pengertian optimum menyangkut masalah keekonomian suatu lapangan. Dimana harus diperhitungkan biaya pemboran, jumlah dan letak sumur-sumur baik produksi maupun injeksi, peralatan produksi, harga pasaran minyak dsb.
Reservoir Engineering” dimulai dengan adanya penemuan suatu lapangan yang mengandung gas dan/atau minyak. Dimana dari data logging sumur, contoh core/batuan serta fluida reservoirnya, dapat ditentukan jumlah hidrokarbon yang terdapat dalam setiap acre-foot atau m3 (hidrokarbon) / m3 batuan reservoir.
Kegiatan Reservoir Engineering
1. Batas Reservoir
Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hidrokarbon dan daerah non-hidrokarbon, dapat berupa :
• Batas Geologi
• Batas perbedaan fluida hidrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air, atau batas gas-minyak.
2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi
• Perangkap Struktur
• Perangkap Stratigrafi
• Perangkap Kombinasi
3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir
• Uniform dan non-uniform
• Homogen dan heterogen
• Isotropic dan un-isotropic
4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya
• Reservoir Minyak : black oil, volatile oil
• Reservoir Gas : dry gas dan wet gas
5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal
• Undersaturated Reservoir
• Saturated Reservoir
6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong
• Solution gas drive
• Gas cap drive
• Water drive
• Combination drive
7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan sesuai dengan jenis reservoirnya.
• Rencana pengembangan reservoir, pola pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur-sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb.
• Rencana pengurasan reservoir dan patahan cara produksi
  • Primary production (natural depletion)
  • Secondary production (water atau gas injection)
  • Tertiary recovery (enhanced oil recovery)
Secara umum seorang “reservoir enginer” akan berhubungan dengan :
• Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika, batuan dan fluida reservoir.
• Aliran fluida dalam media berpori.
• Test sumur, meliputi : test tekanan, produktivitas, komunikasi antar reservoir dan/atau layer.
• Kelakuan reservoir, perawalan kelakuan reservoir di masa datang berdasarkan kelakuan di masa lalu.
• Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa.
• Peningkatan recovery.
• Analisis keekonomian.
Tahapan dalam mempelajari “Reservoir Engineering”
Tahap I
Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahas teknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida reservoir, pengolahan data batuan dan fluida reservoir, dasar-dasar persamaan aliran fluida dalam media berpori.
Tahap II
Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservoir serta aplikasi persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir.
Tahap III
Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test sumur.
Tahap IV
Dikenal sebagai tahap “Reservoir Simulation”
Dasar – Dasar Teknik Reservoir
Dasar-dasar teknik reservoir membahas mengenai sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan.
Porositass
Porositas adalah suatu besaran yang menyataan perbandingan antara volume ruang kosong (pori-pori) di dalam batuan terhadap volume total batuan (bulk volume). Porositas dinyatakan dalam fraksi ataupun dalam persen (%).
φ = volume total batuan / volume pori-pori
φ absolut = volume total batuan / volume pori-pori
φ efektiff = volume pori-pori yang berhubungan / volume total batuan
Jenis porositas:
a. Porositas Primer
Merupakan porositas awal yang terbentuk pada saat terjadinya batuan tersebut atau pada saat sedimen diendapkan.
b. Porositas Secunder
Merupakan prositas yang terbentuk akibat adanya suatu proses geologi setelah batuan sedimen tersebut diendapkan. Dalam hal ini baik bentuk, ukuran, letak maupun hubungan antar pori sudah tidak ada hubungannya dengan proses terbentuknya batuan asal. Proses geologi antara lain : proses pelarutan, peretakan, penggabungan, rekristalisasi, dolomitisasi, sementasi dan kompaksi.
Faktor - faktor yang mempengaruhi Porositas :
• Bentuk dan ukuran butir
Sorting
Packing/susunan butir
• Sifat dan kadar sementasi
Permeabilitas
Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu ukuran kemampuan batuan berpori untuk melalukan fluida (memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain).
Permeabilitas dinyatakan dalam Darcy atau mdarcy. 1 Darcy ialah ukuran kemampuan batuan untuk melalukan fluida pada kecepatan 1 cm3/detik dengan viskositas 1 centipoise melalui penampang pipa/pori 1 cm2 sepanjang 1 cm, pada perbedaan tekanan sebesar 1 atmosfir.
  • Permeabilitas absolut : adalah permeabilitas batuan dimana dalam pori-pori hanya berisi oleh 1 jenis fluida saja.
  • Permeabilitas efektif : adalah permeabilitas batuan untuk salah satu jenis fluida, dimana dalam pori-pori berisi lebih dari 1 jenis fluida (multi fasa).
  • Permeabilitas relatif : adalah perbandingan permeabilitas efektif suatu fluida terhadap permeabilitas absolut.
Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah ukuran perubahan volume suatu benda akibat berubahnya tekanan yang dialami benda tersebut.
Ada beberapa macam kompresibilitas :
• Kompresibilitas batuan
• Kompresibilitas pori-pori
• Kompresibilitas fluida (minyak, air, gas)
• Kompresibilitas sistim (total batuan, pori dan fluida)
Wettability
Wettability merupakan sifat kebasahan permukaan batuan. Batuan bersifat water-wet berarti batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh air daripada minyak. Demikian juga sebaliknya batuan oil-wet maksudnya batuan tersebut lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air.
Saturasi
Saturasi adalah perbandingan volume fluida terhadap volume pori-pori batuan.
• Saturasi air
• Saturasi minyak
• Saturasi gas
Faktor Volume Formasi
Adalah perbandingan volume fluida di dalam reservoir terhadap volume fluida bila berada dipermukaan (kondisi permukaan).
Jenis faktor volume formasi :
• Gas (Bg)
• Minyak (Bo)
• Air (Bw)
History of Reserves Definitions
• 1936 - 1964 : American Petroleum Institute (API)
• 1939 - present : DeGolyer and MacNaughton (D&M)
• 1964 - 1980 : Society of Petroleum Engineers (SPE)
• 1979 : U.S. Securities and Exchange Commission (SEC)
• 1981 - present : SPE Revised Definitions
• 1983 : World Petroleum Congress (WPC)
• 1997, 2000 : SPE & WPC
gb1_initial
gb2_geologic
Reservoir (Cadangan)
Awal isi minyak atau Gas ( Initial oil in place/initial gas in place ).
Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi reservoir.
Cadangan
1. Cadangan Terbukti (Proven) :
Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi.
• Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya
• Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil
• Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial
2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible) :
Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian dengan pemboran lebih lanjut.
Faktor pengurasan / Recovery Factor (RF).
Adalah angka perbandingan antara jumlah maksimum hidrokarbon yang dapat diproduksikan dengan awal isi hidrokarbon.
Laju pengurasan / withdrawal rate / off-take rate (otr)
Adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara produksi selama satu tahun dengan cadangan pada awal tahun bersangkutan.
Produksi Kumulatif (Cumulative Recovery)
Jumlah produksi yang telah dihasilkan pada suatu saat.
gb3_recovery
Sisa Cadangan (Remaining Reserves)..
Jumlah sisa cadangan setelah diproduksikan pada suatu saat.
Menghitung Awal Isi Hidrokarbon
a. Secara volumetris
gb4_formula
b. Secara Material Balance :
Jumlah massa yang masuk sama dengan yang keluar ditambah jumlah yang tertinggal di dalam sistem.
Perhitungan Cadangan Minyak Metode Volumetris
formula2
gb5_produksi_kumulatif
c. Secara “Production Decline Curves
Memperkirakan besarnya cadangan dengan membuat suatu extrapolasi hasil produksi terhadap waktu. Penurunan produksi dapat terjadi karena :
• Penurunan efesiensi peralatan produksi.
• Kerusakan formasi ataupun daerah disekitar lubang bor, sehingga mengurangi kemampuan mengalirnya fluida.
• Penurunan tekanan reservoir, gas-oil ratio, kenaikan kadar air.
d. Secara Simulasi Reservoir
Dalam hal ini semua data reservoir dengan segala macam aspeknya, dinyatakan dalam bentuk angka-angka, dijabarkan dalam suatu model matematis. Untuk penyelesaiannya hanya dapat dilaksanakan oleh komputer.
Type of Reserves Estimates
• Deterministic Based Reserves Estimates – setiap parameter menggunakan asumsi yang terbaik.
• Probabilistic Based Reserves Estimates – kuantifikasi uncertainty.
Reliability of Reserves Estimates
• Kuantitas dan kualitas Data
• Kompetensi dan Integritas Reserves Estimator
Deterministic Based Reserves Estimates
• Single Best Estimate of Each Parameter
Assessment (penilaian) setiap parameter terbaik secara subyektif ataupun implisit.
• Dapat diterima oleh setiap orang.
Volumetric: Single Wells Data atau Isopach Mapping.
• Berdasar performance : Decline Curves, Material Balance, atau Simulation.
Probabilistic Based Reserves Estimates
• Distribusi Probalistik dibuat untuk setiap parameter, sampling secara iteratif digunakan dalam kombinasi Reserves Estimate.
• Tidak umum digunakan, tetapi tidak diabaikan dalam Reserves Definition.
• Biasanya digunakan dalam kasus data yang belum jelas (misalnya eksplorasi)
Monte Carlo Analysis
Geostatistical Evaluation
membuat model heterogenitas 3-Dimensi. (3-D)
Proved Reserves Guidelines
Known Reservoir
Existing Economic and Operating Conditions
Actual Production or Conclusive Formation Test
Improved Recovery under Certain Conditions
How to Incorporate New Technology
Known Reservoirs
Penetrated by a Wellbore and Confirmed as Hydrocarbon - Bearing
Downdip Limits - Contacts or Low Known Hydrocarbons - example
Immediately Adjoining Undrilled Analogous Areas
Examples - fault limitations and distance between wells.
Areal Extent
• Areal Extent of the Reservoir Exhibits the Greatest Variability in Reserves Equation
• Based on Geophysical, Geological, Well, and Performance Analyses
• Multi-Well Evaluation - Conventional Geological Mapping
• Single Well Evaluation - 640 acres for Gas Well and 40 acres for Oil Well, if reservoir characteristics warrant
Existing Economic and Operating Conditions
Prices and Cost as of the Date of the Reserves Estimate
Price Change Only as Allowed by Contractual Agreement
no escalations based on future condition
Type of Proved Reserves
•Proved Developed
• Producing
• Nonproducing
• Proved Undeveloped
• Reserves Recoverable with Existing Equipment and Operating Methods
• Well Producing from Present Completion Intervals
• Developed Nonproducing Reserves behind Casing which Require only Moderate Cost to Recomplete
• Reserves Recoverable from Additional Wells Yet to be Drilled
• Major Workover of Existing Wells (deepening, fracturing, etc...)
• Installation of Major Cost Facilities (e.g., compression, enhanced recovery)
Why Are Proved Reserves Important
Generally Only Reserves Category Reportable to Regulatory Agencies
Generally Only Reserves Category Used Lenders for Petroleum Based Loans
Probable Reserves Guidelines
Reserves Anticipated to be Proved from Step-out Wells Yet to be Drilled
Reserves Wich Appear to be Productive Based on Log Data but Lack Definitive Test or Analogy
Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Hingher
Incremental Reserves Attributed to more Optimistic Interpretation of Performance Trends than Proved Reserves
Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas
Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower
Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates
Probable & Possible Reserves
Probable :
technique tested in other reservoirs, but not the target reservoir
no agreement on unitization plan among owners
Possible :
technical uncertainty regarding, for example, fluid injectability or clay compatibility with injectant fluids
regulatory hurdles remaining
Probable and Possible Reserves Guidelines Improved Recoveryy
Reserves Suggested by Geological Extrapolation Beyond Proved or Probable Areas
Reserves Separated from Proved Reserves by Faulting and are Structurally Lower
Reserves in Formations that Appear Hydrocarbon Productive Based on Log Analysis but May not Produce at Commercial Rates
Uji Kemampuan Sumur
Maximum Flow Efficiency
• Kemampuan produksi pada berbagai jepitan
• Pengambilan contoh minyak untuk analisis
• Pengukuran tekanan dasar dan tekanan kepala sumur, baik dalam keadaan mengalir maupun sumur ditutup.
Uji Draw Down Sumurr
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara membuka sumur supaya berproduksi.
Uji Bentuk Tekanan (Pressure Buildup Test)
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur pada suatu selang waktu tertentu, dengan cara menutup sumur sehingga tidak berproduksi.
Uji Batas Reservoir (Reservoir Limit Test)
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur dengan cara memproduksikan dalam waktu yang agak lama (misalnya satu bulan) pada suatu kecepatan produksi yang konstan, sehingga diperkirakan sudah dapat menjangkau batas reservoir.
Uji Hubungan dan Antar Sumur (Interference Test)
Pengujian dengan cara mengukur tekanan dasar sumur yang sedang berproduksi pada suatu selang waktu tertentu, dimana sumur lain juga diproduksikan untuk melihat adanya pengaruh antar sumur-sumur tersebut.
gb6_well_Testing_type
Penentuan Tahap Produksi
a. Produksi Tahap Awal (primer)
• Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan.
• Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas lift).
b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder)
• Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya.
c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery)
• Injeksi panas : huff puff, steam (uap), in situ combustion
• Injeksi bahan : kimia, surfactant, polimer
• Injeksi terlarut (miscible): gas C02
• Lainnya
Simulasi Reservoirr
Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk :
• Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.
• Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
• Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
• Memperkirakan distribusi fluida.
• Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal.
• Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
• Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan :
▪ Jumlah penambahan sumur produksi
▪ Jenis/cara menambah produksi
▪ Jumlah penambahan sumur injeksi
▪ Sistim/bentuk/luas pattern
• Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak
Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis. Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya.
Peralatan Simulasi
• Perangkat keras (komputer dan peripheralnya)
• Perangkat lunak (simulator)
• Reservoir sebagai model
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi
• Persiapan data
• Inisialisasi
• Penyelarasan
• Peramalan
• Keekonomian
Jenis Simulator
1 Phase (gas reservoir)
Black Oil Model
Compositional Model
Miscible Model
Titik Berat Kegiatan Eksplotasi Produksi
• Minimalkan kasus under/over estimate
• Pengurasan hidrokarbon efektif dan efisien
• Potensi alir dan mekanisme reservoir sedini mungkin
• Kerusakan formasi terantisipasi dan minimal
• Strategi pengembangan yang tajam dan akurat terlebih bila IOR dan EOR
Siklus Aktivitas Upstream
• Penaksiran dan Evaluasi Cekungan
• Penjabaran Prospect
Appraisal
• Rencana Pengembangan
• Strategi Reservoir Manajemen