Vaksinasi, konspirasi dan senjata zionis yahudi hancurkan ummat Islam!
Pagi itu, Ahad, 21 Agustus 2011, Aula PSBR DINSOS, Jombang, Jawa Timur dipadati ummat Islam. Mereka tidak hanya dari kota Jombang, melainkan ada yang datang dari Blitar, Jember, Malang, Kediri, Madura bahkan Surabaya. Semuanya satu tujuan, mengikuti Talkshow Stop Bahaya Vaksin yang diadakan oleh Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan bekerjasama dengan Langit Biru Production, Griya Ternak, dan Naturaid.
Tepat pukul 09.00 WIB, acara dibuka oleh Ketua Panitia dan langsung diserahkan kepada moderator untuk memandu jalannya acara. Seluruh pembicara Alhamdulillah hadir, yakni Hj. Ummu Salamah, SH, Hajjam, Penulis buku Best Seller : Vaksinasi, dampak, Konspirasi & Solusi sehat ala Rasulullah SAW, Ustadz Faisal Ishaq, Direktur Naturaid Center, Pakar Pengobatan Nabawi, dan Ustadz M Fachry, Pimpinan Redaksi Arrahmah.com.
Hj. Ummu Salamah pada kesempatan pertama menyampaikan pengalaman pribadi beliau dipaksa suntik vaksin meningitis yang mengakibatkan beliau mengalami krisis kesehatan, kejang, tercekik, hingga terasa akan mati. Ini adalah krisis kesehatan yang kedua dalam kehidupannya, sebelum beliau akhirnya back to nature ke pengobatan ala Nabi Muhammad SAW.
Pengalaman krisis kehidupan terkait masalah kesehatan pernah dialami oleh Hj. Ummu Salamah sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2002 dan 2007, dan seluruhnya diceritakan dalam buku beliau “Imunisasi, Dampak, Konspirasi & Solusi Sehat ala Rasulullah SAW., yang kini telah memasuki cetakan ke-7. Selanjutnya, beliau memaparkan seluruh hal terkait vaksinasi secara tuntas dan lengkap.
Pada kesempatan kedua, Ustadz M Fachry dari Arrahmah.com mempresentasikan makalah berjudul “Vaksinasi, Konspirasi medis hancurkan Islam”. Dalam pemaparannya, Ustadz M Fachry menguak adanya konspirasi yahudi zionis Israel yang berada di balik proyek vaksinasi dan imunisasi. Mengutip Flexner Brother, beliau menyampaikan bahwa yang mendanai vaksinasi pada manusia untuk pertama kali adalah keluarga Rockefeller, salah satu keluarga Yahudi dan anggota Zionisme Internasional. Mereka pulalah yang kemudian mendirikan WHO.
Dalam makalahnya, Ustadz M Fachry juga mengungkapkan adanya dugaan fatwa pesanan oleh PT Biofarma, produsen terbesar vaksin di Indonesia, kepada MUI, hingga dengan mudahnya Ketua MUI, KH Maruf Amin, mengatakan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik, dalam acara seminar dan lokakarya nasional sosialisasi “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta (Sabtu, 23/7).
Padahal, setelah dikonfirmasi ke Prof.Dr.Tuntedja, dari LP POM MUI, beliau menyampaikan bahwa PT Biofarma belum dapat dan belum daftar untuk diaudit. Bahkan, Dra.Hj.Welya Safitri, M.Si, Wakil Sekjen MUI, mengatakan hal yang mengejutkan, “MUI tidak pernah menghalalkan vaksin yang diproduksi PT Biofarma.” Jadi, pemberitaan media tentang pernyataan MUI menghalalkan vaksin itu tidak benar, berita itu dibuat oleh media sendiri dan PT Biofarma. Ironis! Seluruh peserta talkshow sepakat dan menyetujui agar fatwa pesanan tersebut digugat!
Saatnya katakan tidak pada vaksin!
Ustadz Faishal Ishaq, Direktur Naturaid Center yang sekaligus pakar pengobatan nabawy, tampil di kesempatan berikutnya. Dengan gaya santai dan interaktif, Ustadz Faishal yang mengaku hanya seorang tabib ini, mengajak seluruh peserta talkshow untuk lebih memahami lagi apa itu vaksin dan bahaya di baliknya. Menurut beliau, program vaksin saat ini berhasil, karena berhasil mengurangi jumlah umat manusia.
Ustadz Faishal secara santai dan menggelitik, juga mengungkapkan berbagai pengalaman pribadinya, kesehatannya, sehingga dirinya memilih untuk kembali ke pengobatan ala Nabi SAW. Beliau juga menuturkan pengalaman bagaimana bisa ‘lolos’ dari paksaan suntik vaksin haji, yakni vaksin meningitis, yang tentunya menarik minat para peserta talkshow yang ingin berhaji.
Di sesi tanya jawab, para peserta yang cukup membludak memenuhi ruang aula PSDR DINSOS Jombang tidak sabar lagi mengajukan pertanyaan, pernyataan, dan juga usulan. Ada yang menanyakan solusi vaksinasi secara detail kalau kita menolaknya, sampai kepada curhat tentang paksaan untuk vaksin, terutama pada calon jama’ah haji yang diharuskan untuk divaksin meningitis.
Seluruh pertanyaan dijawab dan dijelaskan secara tuntas dan detail oleh seluruh pembicara. Para peserta masih kurang puas, hingga ditambah dengan sesi tanya jawab yang kedua. Hingga acara berakhir, seluruh peserta dengan antusias tetap mendengarkan talkshow berlangsung. Semuanya sepakat bahwa kini sudah saatnya untuk mengatakan tidak pada vaksin. Allahu Akbar!
0 komentar:
Posting Komentar
Jazakallah